Rabu 22 Apr 2020 17:34 WIB

Hadapi Dampak Sosial Covid-19, Sukabumi Gagas Keluarga Asuh

Program keluarga asuh akan menguatkan ketahanan warga.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Perkumpulan warga Tionghoa Sukabumi memberikan bantuan 1.500 paket sembako yang diterima Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi.
Foto: riga nurul iman
Perkumpulan warga Tionghoa Sukabumi memberikan bantuan 1.500 paket sembako yang diterima Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi berupaya mengatasi dampak sosial kemasyarakatan akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mendorong kegiatan Keluarga Asuh atau gerakan peduli tetangga.

''Satu keluarga mampu menjadi keluarga asuh tetangganya yang tidak mampu sebanyak dua KK,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Rabu (22/4). Program ini akan menguatkan ketahanan warga dan menjaga kondusivitas kota.

Program lainnya yakni edukasi warga menggunakan masker tetap dilakukan. Ke depan program ini akan disosialisasikan dalam menjalin kebersamaan.

Menurut Fahmi, ada tiga bidang yang harus diperhatikan kesehatan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi. Dalam artian tidak hanya kesehatan, melainkan memperhatikan masalah sosial kemasyarakatan.

Dari data yang dihimpun ada sebanyak 73 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Sukabumi yang harus mendapatkan jaring pengaman sosial. Penanganannya ada yang menjadi kewenangan pusat, provinsi, dan kota/kabupaten.

Diperkirakan dari 73 ribu KK, yang ditangani pemkot sebanyak 27 ribu dan jumlahnya masih sangat besar. Harapannya ungkap Fahmi, Covid-19 memunculkan kebersamaan dan mari bergerak bersama untuk mewujudkan Sukabumi yang kondusif.

Oleh karenanya perlu dukungan dan akselerasi memutus mata rantai khususnya dalam edukasi warga. Sehingga tidak ada warga yang kesulitan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement