REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai langkah dilakukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa untuk membuat tenang masyarakat terkait penanganan pandemi Corona Covid-19.
Bertempat di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (1/4/2020) sore tadi, Kasad memerintahkan persiapan laboratorium untuk Rapid Test agar dipercepat. Kasad pun menginstruksikan seluruh personel TNI AD dikerahkan guna membantu kelancaran pembangunan laboratorium tersebut.
"Saya ingin bener-bener laboratorium Rapid Test ini besok bisa digunakan," tegas Kasad Jenderal Andika Perkasa, dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id.
Pengadaan laboratorium secara cepat diminta Kasad agar dapat memantau pasien ODP atau tidak, sehingga bisa segera menindaklanjuti dan menanganinya. Hal ini juga dilakukan agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, TNI AD menyiapkan kendaraan penyemprotan disinfektan untuk perangi covid-19. Ada tiga jenis kendaraan yang disiapkan, yakni L200, Defender, serta Jimny Unimog.
Masing-masing kendaraan dilengkapi pompa dan tabung penyemprot yang berisi cairan disinfektan. Seluruh kendaraan yang disiapkan itu akan diberlakukan ke seluruh wilayah Indonesia demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Kasad juga memerintah agar RSPAD mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.
"20 ton APD akan kita distribusikan ke 68 Rumah Sakit TNI AD (RSAD). Logistik yang sudah kita punya, harus dapat di-manage. Jangan sampai ada yang menimbun untuk diri sendiri, inventarisir semua yang ada," tegas Kasad.
Kasad bahkan memerintahkan RSPAD, dan RSAD untuk tidak menolak pasien terpapar virus corona.
"Kita tidak boleh menolak pasien Corona dengan alasan apapun," tegas Kasad.
Kasad juga menyampaikan, TNI AD membangun tenda lapangan di 71 RSAD seluruh Indonesia, sebagai ruang isolasi. "Maksimalkan fasilitas ruang isolasi tenda lapangan di 71 titik RSAD. Ini kan bersifat emergency dan kemanusian," ujar Kasad.
Untuk pemenuhan tenaga medis, Kasad menjelaskan, sebanyak 41 Akper prajurit dan 49 Akper umum telah disiapkan, sehingga total ada 90 tenaga medis. Selain itu ada juga 12 orang pengawas telah disiapkan sehingga dapat bersiaga di RSPAD.
"Sebanyak 8 dokter paru dari wilayah diperbantukan di RSPAD pusat dalam beberapa minggu ke depan," pungkasnya.