Senin 30 Mar 2020 15:47 WIB

Jokowi: Ketersediaan Alat Deteksi Corona Harus Diperhatikan

Jokowi minta ketersediaan alat pendeteksi virus corona harus diperhatikan.

Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengadaan perangkat pemeriksaan untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19 diperhatikan. Hal itu agar pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui penyebab Covid-19 tidak terhambat.

Dalam rapat terbatas mengenai penanggulangan Covid-19 yang dilakukan melalui konferensi video, Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (30/3), Jokowi mengemukakan pentingnya penyediaan perlengkapan pendukung percepatan pemeriksaan infeksi virus corona di laboratorium.

Baca Juga

"Saya juga minta ketersediaan rapid test (alat pemeriksaan cepat), PCR (polymerasechainreaction), untuk percepatan pemeriksaan di laboratorium," kata Presiden.

"Pengadaan untuk ini tolong juga diperhatikan," tegasnya.

Presiden mengatakan bahwa penggunaan alat pemeriksaan cepat untuk mendeteksi potensi infeksi virus coronapenyebab COVID-19 diprioritaskan untuk untuk tenaga kesehatan dan keluarganya. "Untuk rapid test saya minta yang diberikan prioritas adalah tenaga-tenaga kesehatan beserta seluruh lingkaran keluarganya, tentu saja beserta yang terkena status ODP (orang dalam pemantauan)," katanya.

Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bahwa ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani Covid-19 semakin terbatas. Menurut perhitungan, Indonesia membutuhkan 3 juta perlengkapan APD hingga akhir Mei 2020 mendatang.

Demi menyiasati hal ini, Presiden Jokowi pun meminta jajarannya memberi kemudahan bagi produsen APD lokal agar bisa meningkatkan kapasitas produksinya. Pemerintah mencatat ada 28 perusahaan dalam negeri yang saat ini masih aktif memproduksi APD.

"Laporan yang saya terima sampai saat ini stok APD makin terbatas. Saya minta dilakukan percepatan pengadaan untuk APD dan saya minta agar digunakan produk dalam negeri," jelas presiden dalam rapat terbatas, Senin (30/3).

Produsen APD lokal nantinya akan diberi kemudahan berupa pengadaan bahan baku impor. Kementerian Keuangan pun sedang menyusun insentif lain yang bisa diberikan kepada produsen APD demi memggenjot angka produksi mereka.

"Berikan kemudahan. Saya juga minta dilakukan percepatan pengembangan, ini yang negara lain juga butuh mengenai ventilator agar ini bisa diproduksi di dalam negeri," jelasnya.

Hingga saat ini, pemerintah telah mendistribusikan 165.000 APD ke seluruh provinsi di Indonesia. Presiden juga berpesan kepada dinas kesehatan di setiap provinsi untuk segera menyalurkan APD ke seluruh rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement