Jumat 27 Mar 2020 00:22 WIB

Lapas dan Rutan Sediakan Bilik Sterilisasi Cegah Covid-19

Bilik sterilisasi saat ini tersedia di seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan

Penyemprotan disinfektan di dalam bilik sterilisasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Penyemprotan disinfektan di dalam bilik sterilisasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menyatakan bahwa saat ini telah tersedia bilik sterilisasi di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. “Bilik sterilisasi saat ini tersedia di seluruh unit pelaksana teknis pemasyarakatan,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/3).

Nugroho mengatakan langkah preventif ini merupakan bagian dari upaya Ditjen PAS untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di lingkungan pemasyarakatan. “Kami menggunakan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) masing-masing satuan kerja, salah satu hasil kebijakan refocusing anggaran yang kami keluarkan ketika Covid-19 merebak,” ujar dia.

Baca Juga

Untuk diketahui, saat ini terdapat lebih dari 100 bilik sterilisasi yang sudah beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan sisanya masih dalam proses pengadaan. “Lapas atau rutan berinovasi membuat bilik sterilisasi sendiri dengan sumber daya yang ada. Seperti warga binaan di Rutan Solo atau Rutan Mamuju yang saat ini sedang membuat bilik sterilisasi untuk tujuh lapas atau rutan di Sulawesi Barat, serta lapas atau rutan lain yang berinovasi mengadakan sarana ini,” ucap Nugroho.

Nugroho mengatakan, yang jelassemua usaha terbaik dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona ke dalam lapas, rutan, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Lebih lanjut Nugroho mengatakan selain bilik sterilisasi, Ditjen PAS sudah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka kesiapsiagaan pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia.

Kebijakan itu antara lain berupa penyediaan fasilitas cuci tangan, pembatasan kunjungan dengan cara dialihkan menjadi kunjungan via video call, refocusing anggaran, hingga penunjukan lapas atau rutan untuk penyediaan blok khusus isolasi. “Kerja sama dengan mitra juga dilakukan seperti Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia,” kata Nugroho.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement