REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menyiapkan detail engineering design (DED) stasiun peralihan antara (SPA) sampah sebelum dikirim ke Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. SPA berfungsi untuk memindahkan sampah dari truk kecil ke truk besar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Hanafi mengungkapkan, SPA tidak dapat dibangun disembarang tempat. Karena itu, pemkot harus menyiapkan lahan yang memadai.
Hanafi mengakui, pengoperasionalan TPPAS Lulut-Nambo dipastikan akan molor yang mulanya ditargetkan selsai pada Juni 2020. Namun, dia menyatakan pemkot akan tetap menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengangkutan sampah ke Bumi Tegar Beriman itu.
"Nambo sekarang kan belum siap. Tapi kita sekarang mempersiapkan DED (SPA)-nya. Feasibility Study (FS) sudah ada,” ujar Hanafi, Kamis (26/3).
Berdasarkan FS, SPA akan berada di jalan Regional Ring (R2) di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Setidaknya, pemkot telah menyiapkan tanah seluas 500 meter persegi untuk calon SPA tersebut.
"Kalo luasan kurang lebih 500 meter untuk stasiun antaranya di Bogor Utara itu," ujar dia.
Dia mengungkapkan, pemkot hanya perlu mengganggarkan untuk pembuatan DED terminal itu. “Jadi sebelum kirim ke Nambo, diproses dulu sampahnya. Jadi dengan tempat stasiun antara itu,” ujar dia.
Berdasarkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2020, Hanafi mengakui, SPA belum dianggarkan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. Namun, dia mengungkapkan, pemkot akan mengupayakan pengerjaannya pada tahun 2021.
"Tapi kan Nambo-nya belum siap. Tapi rencana kegiatannya (pembuatan SPA) di 2021,” ucap dia.