Senin 23 Mar 2020 16:01 WIB

Jarang Terlihat, Wakil Wali Kota Bandung Sakit

Hasil pemeriksaan laboratorium Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana belum keluar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana (kanan) meninjau Ruang Isolasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan KH. Wahid Hasyim, Kota Bandung, Jumat (13/3).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana (kanan) meninjau Ruang Isolasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan KH. Wahid Hasyim, Kota Bandung, Jumat (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepuluh hari terakhir, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana jarang terlihat menghadiri undangan atau meresmikan kegiatan.

Diketahui, sosok pendamping Wali Kota Bandung ini tengah sakit dan mendapatkan perawatan secara intensif. Namun informasi tentang sakit yang dideritanya dan dirawat di rumah sakit mana belum diketahui.

Baca Juga

Wali Kota Bandung, Oded M Danial membenarkan bahwa Wakil Wali Kota Bandung tengah sakit dan dirawat. Menurutnya, yang bersangkutan sudah diperiksa secara medis namun hasil laboratorium belum ada.

"Kemarin sudah diperiksa, belum keluar hasilnya," ujarnya disela-sela acara di Alun-Alun Bandung, Senin (23/3). Oded tidak merinci pemeriksaan yang dimaksud apakah pemeriksaan terkait wabah virus Corona atau bukan.

Diketahui, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengecek kondisi dua ruang isolasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jalan Leuwipanjang, Jumat (13/3) lalu untuk pasien covid-19. Saat itu, yang bersangkutan terlihat tengah kurang sehat sebab suaranya yang serak serta memakai masker.

Oded menambahkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh kepala dinas Kota Bandung untuk tes virus Corona secara mandiri atau massal melalui rapid tes yang akan digelar Rabu (25/3) mendatang.

"Kita berdasarkan indormasi dari gubernur (Jabar) kemarin Kota bandung dapat giliran hari Rabu dengan kuota dua ribu.  Jam 10, saya mau rapat koordinasi di Pakuan, nanti kita lihat perkembangan teknis seperti apa," ujarnya.

Ia mengatakan, pemeriksaan massal covid-19 yang direncanakan dilakukan di Stadion Jalak Harupat diprioritaskan untuk petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat atau petugas medis yang bersentuhan dengan pasien covid-19. Oded pun mengimbau agar kepala dinas bisa melakukan tes mandiri atau mengikuti tes masal.

"Saya imbau kepala dinas harus tes dan nanti kuota (rapid tes massal bisa ikut) bersama-sama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement