REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Novelis Asma Nadia mengajak masyarakat untuk sedapat mungkin berdiam di rumah guna mencegah penyebaran virus Covid-19. “Yuk stay at home (berdiam di rumah) dan melakukan swa-karantina demi kebaikan diri kita, keluarga kita, maupun orang lain,” kata Asma Nadia melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/3).
Novelis yang baru saja meluncurkan buku Bidadari Berbisik (diterbitkan oleh Buku Republika) itu mengatakan, virus Covid-19 atau Corona sangat berbahaya dan tidak boleh dianggap main-main. “Corona is no joke at all. Barusan saya WA sama teman di sebuah kota, dan sedih mendengar update-nya. Hanya sedikit yang memenuhi imbauan untuk di rumah saja, belajar, bekerja, beribadah dari rumah. Masih banyak yang tidak mengerti betapa sikap ego -- walau alasannya iman -- tidak hanya menaruh mereka pada risiko tapi juga orang-orang yang mereka sayangi,” kata Asma – penulis yang bersama suami dan anak-anaknya meluncurkan buku baru di ajang Islamic Book Fair (IBF) 2020 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (26/2).
Buku-buku tersebut adalah Bidadari Berbisik (Asma Nadia), Tuhan Kenapa Kau Memberiku Wajah ini (Isa Alamsyah), Fallen for You (Putri Salsa) dan Anak Penangkap Hantu (Adam Putra Firdaus). Semua buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Buku Republika.
Asma mengemukakan, jumlah korban Corona di Indonesia maupun seluruh dunia setiap hari terus meningkat. Baik mereka yang terinfeksi Corona maupun meninggal dunia akibat Corona.
“Semoga kita menjaga jarak dengan orang lain; tidak ke mana-mana kecuali sangat ada kepentingan; pulang ke rumah langsung mandi dan ganti baju. Ikthiar agar kita dan keluarga semoga tidak perlu menyumbang pertambahan angka-angka korban terinfeksi Corona maupun meninggal dunia akibat Corona. Membantu meringankan tenaga medis yang mustahil bisa menangani jika rakyat sakit serentak. Doa dan ibadah kita perkuat. Virus ini makhluk Allah juga. Semoga Allah segera mengangkatnya dari muka bumi,” ujarnya.
Asma dan suaminya, Isa Alamsyah, untuk sementara waktu itu terpaksa menjalankan hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR) dengan kedua anak mereka, Putri Salsa (Caca) dan Adam Putra Firdaus. Hal itu karena baik Asma maupun Isa mengidap penyakit tertentu.
“Sebaiknya Adam sama Caca gak pulang dulu. Mama ada tumor, ayah ada masalah jantung. Takutnya kami membahayakan ayah bunda,” saran Adam kepada kedua orang tuanya.
“Jadilah setiap hari kami video call-an sekeluarga. Berat sungguh, gak bertemu anak-anak. Kangen parah. Tapi ini yang terbaik, ikhtiar menjauh dulu terutama dari kelompok yang berisiko tinggi. Makin tinggi usia makin rentan terhadap Corona, apalagi jika sudah punya catatan komplikasi penyakit lain,” tutur Asma.
Ia menambahkan, “Dengan kesadaran itu kami menjauh dari rumah mami dan ibu mertua. Selain #dirumahaja ketika tidak perlu sekali keluar, menghindari kemungkinan terpapar saat berhadapan dengan orang lain. Mengenakan masker saat berada di keramaian. Rajin mencuci tangan, mengantongi sanitizer ukuran kecil. Menghindari kontak fisik bahkan antara keluarga. Kepada mbak di rumah yang pulang hari juga edukasi diberikan, selain masker dan sanitizer.”