REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Tim gabungan penanggulangan dampak Covid-19 melakukan isolasi terhadap enam anggota keluarga pasien positif Covid-19 di Kelurahan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru.
"Isolasi akan dilakukan selama 14 hari ke depan," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru M Amin, Jumat (20/3).
M Amin mengatakan, isolasi bagi enam anggota keluarga pasien positif Covid-19 dilakukan untuk melihat kemungkinan mereka ikut tertular. Selain itu juga sebagai upaya memutus penularan terhadap orang lain jika memang mereka nantinya tertular virus corona.
"Keenam anggota keluarga korban Covid-19 adalah anak-anak dan seorang istrinya pasien yang kini dirawat," kata M Amin.
Mereka lanjutnya, diisolasi di rumah tinggalnya sendiri di Kelurahan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru. Mereka tidak diperbolehkan keluar atau pergi ke mana-mana. RT/RW setempat yang bertugas memantau, di bawah koordinasi dengan Puskesmas dan tim penanggulangan Covid-19 Riau.
"Mereka berenam statusnya ODP (orang dalam pemantauan)," katanya.
Keenam orang tersebut pernah berkontak langsung dengan pasien yang positif corona, namun belum menunjukkan gejala sakit. "Mereka dijaga asupan gizi makanannya dan imun tubuhnya, kesehatannya dalam pemantauan tim," kata dia.
Sebelumnya diberitakan seorang pria asal Pekanbaru, Riau berinisial M, usia 63 tahun dinyatakan positif Covid-19, setelah sebelumnya pulang dari Malaysia. Kini korban positif Covid-19 di rawat di RSUD Arifin Achmad.
Untuk memutus penularan, Dinas Kesehatan Provinsi Riau bekerjasama Diskes Kota Pekanbaru melakukan penyemprotan disinfektan rumah dan lingkungan sekitar yang pernah disinggahi pasien positif Covid-19 pertama di Provinsi Riau ini.
Selain rumah pasien positif Covid-19, tim juga melakukan penyemprotan di fasilitas umum tempat berkumpul yang ada di sekitar rumah pasien laki-laki itu.
"Juga sebuah masjid yang pernah dia singgahi belakangan ini telah disemprot disinfektan," kata Amin.