Kamis 19 Mar 2020 10:44 WIB

Tol Laut akan Dieksekusi Lebih Baik

Peforma kapal dan pelabuhan akan diperbaiki.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Kapal roro KMP BRR mengangkut wisatawan tujuan tujuan Pulau Wisata Sabang meninggalkan pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (21/6). (Antara/Ampelsa)
Foto: Antara/Ampelsa
Kapal roro KMP BRR mengangkut wisatawan tujuan tujuan Pulau Wisata Sabang meninggalkan pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (21/6). (Antara/Ampelsa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo saat ini meminta kementerian terkait mengvaluasi operasional tol laut agar lenih optimal menekan disparitas harga. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tol lau akan dieksekusi lebih baik lagi. 

“Sistem logistik misalnya. Kelihatan kan berapa dibangun, tapi eksekusi tidak jalan. Tadi, presiden bilang mau diesekusi dengan baik,” kata Luhut dalam video conference, Rabu (18/3).

Luhut menilai, jika saat ini dapat dikelola dengan baik, maka tol laut dapat lebih optimal. Dia menilai, selama ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengelola dengan baik operasional kapal dan pelabuhan untuk tol laut. 

Hanya saja, Luhut mengakui, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi dari operasional tol laut. “Eksekusi kita memang sangat lemah selama ini. Baru ini saja lebih baik, meski ada pengurangan,” tutur Luhut. 

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperbaiki tata kelola kepal dan pelabuhan untuk mengoptimalkan tol laut. Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan, akan memperbaiki peforma kapal tol laut sesuai evaluasi dari Presiden Joko Widodo. 

"Arahan presiden, kita harus perbaikan performa manajemen kapalnya, terutama ketepatan waktu," kata Wisnu di Gedung Kemenhub, Kamis (12/3). 

Dia menjelaskan, voyage tol laut juga akan diperbaiki peformanya bersamaan manajemen kapal. Wisnu memastikan a,kan mengusahakan operasional kapal tol laut tidak hanya sekali dalam dua pekan. 

"Jangan dua pekan sekali lah. Seminggu sekali kalau bisa, seperti itu," ujar Wisnu.

Meskipun begitu, Wisnu menegaskan hal tersebut tidka bisa begitu saja dilakukan oleh Kemenhub sendirian. Dia menegaskan, peforma kapal dan pelabuhan akan diperbaiki peformanya namun juga ingin akurat. 

Wisnu menegaskan, jangan sampai upaya tersebut dilakukan namun tidak berdampak positif kepada tol laut. "Artinya jangan sampai sudah ditambah kapal ternyata okupansinya masih segitu saja," tutur Wisnu. 

Sepanjang 2019, tingkat ketersiaian muatan berangkat tol laut sebesar 74,8 persen dan tingkat keterisian muatan baliknya 6,7 persen. Pada 2016 volume muatan tol laut sebanyak 81,404 ton, pada 2017 sebanyak 233,139 ton, pada 2018 sebesar 239,875 ton, dan pada 2019 sebanyak 245,378 ton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement