Kamis 19 Mar 2020 02:51 WIB

Bersih-Bersih Malioboro

Selasa Wage jadi waktu warga Yogyakarta membersihkan rumah dan lingkungan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Pengunjung Malioboro Anjlok. Jalur pedestrian lengang di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/3). Pengunjung di ikon wisata Yogyakarta anjlok pascapenguman penyebaran virus corona di Indonesia. Imbasnya beberapa pedagang memilih libur, selain sepi juga untuk menjaga dari virus covid 19. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pengunjung Malioboro Anjlok. Jalur pedestrian lengang di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/3). Pengunjung di ikon wisata Yogyakarta anjlok pascapenguman penyebaran virus corona di Indonesia. Imbasnya beberapa pedagang memilih libur, selain sepi juga untuk menjaga dari virus covid 19. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta seluruh elemen masyarakat di kawasan Malioboro baik perkantoran, pusat perbelanjaan dan toko untuk melakukan gerakan bersama melakukan pembersihan di kawasan wisata tersebut. Rencananya, pembersihan secara keseluruhan akan dilakukan Jumat (19/3) nanti.

Heroe menyebut, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait ajakan untuk melakukan gerakan tersebut. Tidak hanya itu, gerakan pembersihan atau reresik pada Selasa Wage untuk seluruh rumah yang ada di Kota Yogyakarta juga dilakukan.

"Selasa Wage menjadi upaya bersama untuk seluruh masyarakat Yogyakarta membersihkan rumah dan lingkungannya termasuk tempat pelayanan umum balai RT, RW dan kantor," kata Heroe usai melakukan penyemprotan di tempat parkir yang ada di Yogyakarta dengan disinfektan, Rabu (18/3).

Untuk itu, ia pun berharap agar seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat pada Selasa Wage nanti. Sehingga, aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta tetap berjalan di tengan wabah Corona dengan tetap memberikan jaminan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang ada.

"Tidak perlu jauh-jauh, yang terdekat saja membersihkan lingkungan masing-masing," ujarnya.

Di sisi lain, Heroe juga memastikan ketersediaan masker yang saat ini masih sangat mencukupi di Kota Yogyakarta. Namun, penggunaan masker ini hanya akan dikeluarkan pada saat tertentu.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar masker tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan. Dalam hal ini bagi yang menderita sakit atau masyarakat yang berada di wilayah yang dikhawatirkan berpotensi adanya penyebaran Corona.

"Namun, masyarakat kalau menginginkan tetap kita sediakan di puskesmas dan satu orang hanya bisa mendapatkan satu masker saja," kata Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement