REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung mengapresiasi upaya pencegahan penularan virus corona atau covid-19 yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia pun mendukung langkah Anies yang membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta dengan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 328 Tahun 2020.
Menurut dia, seluruh ormas Betawi di bawah komando Bamus siap melebur dalam Gugus Tugas tersebut untuk membackup, serta mendukung arahan Anies untuk mengatasi virus corona yang mulai massif di Jakarta.
"Melalui Gugus Tugas yang diketuai Sekda DKI Saefullah, mari kita perangi corona secara bersama-sama. Bamus insya Allah siap menjadi bagian dari tim tanggap Covid-19 dalam rangka percepatan mengatasi virus corona di wilayah DKI Jakarta," ujar Haji Lulung dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/3).
Menurut Haji Lulung, seluruh pihak harus bersatu membangun kekuatan dan aktif dalam menyosialisasikan cara-cara pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat. Di antaranya, dengan sering mencuci tangan, mandi tiga kali sehari, dan tetap terus berdoa dengan tidak meninggalkan shalat lima waktu.
"Pola hidup sehat harus dimulai dari diri kita sendiri. Karena yang bisa menjaga kita adalah kita sendiri, yang bisa memyelamatkan keluarga kita, dan kita sendiri. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun, dan bagi umat Islam untuk rajin-rajin wudhu. Insya Allah dengan wudhu virus itu tidak akan nempel di badan kita," katanya.
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI ini juga berpesan kepada warga Jakarta yang merasa ada gejala sakit, seperti panas, flu, atau batuk agar segera melapor dan memeriksa kesehatannya ke dokter di rumah sakit terdekat.
"Mari ikuti dan patuhi segala himbauan pemerintah, baik pemerintah pusat wabilkhusus Pemprov DKI. Karena pemerintah tidak mungkin menghadapi masalah ini sendiri,” ucapnya.
Haji Lulung menambahkan, dalam kasus corona ini sebenarnya yang ditakuti bukanlah ancaman atau angka kematiannya, tapi yang perlu dikhawatirkan adalah cara penularannya yang begitu cepat. Karena itu, dia mengajak,masyarakat untuk berikhtiar semaksimal mungkin agar tidak ikut tertular.
"Karena bila penularan virus ini massif dalam jumlah yang besar, kapasitas rumah sakit di DKI tidak mungkin mampu menampung, kita tahu kapasitas rumas sakit di Jakarta sangat terbatas dan tidak mungkin dapat menampung korban dalam jumlah banyak," katanya.