Senin 09 Mar 2020 12:31 WIB

Wapres Minta Bantuan Para Dai Beri Pemahaman Virus Corona

Para dai dalam dakwahnya menenangkan umat, tidak perlu panik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Ma
Foto: Fauziah Mursid /Republika
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta bantuan para pendakwah atau dai memberikan pemahaman soal virus Corona atau Covid-19 kepada masyarakat. Ma'ruf berharap, para dai bisa membuat masyarakat tenang dan tidak panik setelah masuknya virus tersebut ke Indonesia.

"Sekarang (tantangan Indonesia) Corona, barangkali para dai supaya bisa menenangkan, supaya masyarakat tidak panik," ujar Ma'ruf saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Da'i Indonesia 2020 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

Wapres mengatakan, sebab Pemerintah saat ini terus berjuang untuk mencegah lebih jauh penyebaran virus Corona di Indonesia, dengan mencegah orang-orang yang dicurigai terpapar virus tersebut. Sedangkan untuk masyarakat Indonesia yang sudah terkonfirmasi positif virus asal Wuhan, China itu juga telah ditangani oleh Kementerian Kesehatan.

"Sebab pemerintah sedang berjuang untuk mengatasi dengan semaksimal mungkin mencegah orang orang yang dicurigai atau pengaruh corona, tapi juga meningkatkan penanganan jika ada terpapar," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf berharap, para dai menyampaikan kepada masyarakat untuk mencegah kontak-kontak dengan orang yang diduga terpapar Corona sebagai pencegahan lebih lanjut. Ia menjelaskan, karena itu juga, kenapa orang yang positif Virus Corona diisolasi.

"Ini seperti ajaran Rasulullah SAW, orang yang sakit jangan didekatkan atay didatangkan ke orang yang sehat, orang yang sehat jangan didekatkan oleh yang sakit, makanya diperlukan isolasi, makanya harus dijaga supaya tidak terjadi, masyarakat harus diberi tahu untuk menghindari kontak-kontak," ujarnya.

Meskipun, kata Ma'ruf, para dai maupun ulama sulit untuk mencegah kontak dengan para jamaahnya di tengah situasi wabah virus Corona tersebut. Bahkan, ia mengungkap ada imbauan untuk salaman tidak menyentuh langsung.

"Ada salamannya begini (mengatupkan kedua telapak tangan), ada yang pakai sikut, ada yang pakai kaki salamannya, malah sekarang ada juga imbauan, kalau masjid dikhawatirkan kalau sujud, itu bisa terjadi (penyebaran virus). jadi suruh bawa sajadah sendiri, supaya dia tidak terkena bekas orang lain. ya kita ikhtiar saja lah. hati-hati," ungkapnya.

Selain itu, Ma'ruf juga berharap, para dai dalam dakwahnya menenangkan umat, tidak perlu panik terhadap persediaan kebutuhan pokok. Ia mengatakan, ini untuk mencegah masyarakat belanja kebutuhan secara berlebihan karena isu virus Corona.

"Peemerintah juga menyiapkan kebutuhan masyarakat, obat-obatan, beras dan sebagainya sehingga tidak perlu panik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement