REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Efendi melakukan kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu (4/3) lalu. Fachmi memastikan upaya penanganan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) apabila ada yang terindikasi diagnosis positif penyakit akibat virus novel corona (Covid-19).
Sehari sebelumnya, Dirut BPJS Kesehatan telah membuat surat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Kantor Cabang BPJS Kesehatan seluruh Indonesia tentang hal ini. BPJS mengimbau FKTP mengimplementasikan target kapitasi berbasis komitmen pelayanan, khususnya dalam upaya mencapat target contact rate ideal agar dapat diparalelkan dengan upaya aktif mengingatkan peserta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta. Selain itu juga sebagai bagian dari ketanggapan atas keberadaan virus Covid-19. Untuk memastikan pelaksanaan isi surat itu di lapangan, Fachmi mengunjungi klinik Medan Medical Center (MMC) dan Puskesmas Teladan di Medan.
“Kami mengimbau khususnya FKTP untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap peserta JKN yang menunjukan gejala-gejala yang terindikasi diagnosis penyakit akibat virus Covid-19. FKTP juga diharapkan lebih proaktif untuk memantau kondisi kesehatan peserta JKN-KIS, mengingatkan serta memberikan edukasi terkait penerapan pola hidup bersih dan sehat,” ujar Fachmi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (5/3).
Direktur Klinik MMC Budi Esnizar mengungkapkan sudah menerima imbauan dari BPJS Kesehatan untuk memastikan penanganan virus corona. Ia juga sudah juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peserta JKN-KIS yang datang untuk terus menerapkan pola hidup bersih sehat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap menularnya penyakit tersebut.
“Klinik MMC juga telah menyiapkan penatalaksanaan pelayanan serta kewaspadaan terhadap virus corona. Begitu kita temukan langsung kita hubungi pihak rumah sakit rujukan untuk menjemput apabila ada pasien suspect virus corona,” kata Budi.
Saat di klinik MMC, Fachmi melakukan dialog dengan pasien yang sedang berobat. "Apakah ada yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri?" tanya Dirut BPJS Kesehatan. Ternyata tak ada yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri. Fachmi juga mengimbau kepada pengelola klinik dan tenaga medis agar melayani peserta JKN-KIS dengan sebaik-baiknya serta mengikuti prosedur dengan benar.
Dalam kesempatan kunjungan ke Puskesmas Teladan Medan, Kepala Puskesmas, Kus Puji Astuti menjelaskan mengenai upaya yang dilakukan untuk penanganan virus corona. Pihaknya mengaku lebih waspada dengan riwayat berpergian pasien yang datang ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
“Dokter akan melihat gejala-gejala yang ada pada pasien seperti panas lebih dari 38 derajat celcius, batuk, pilek, sesak nafas, atau pasien ada riwayat berkunjung ke wilayah atau negara yang masuk zona atau sudah ada kasus corona, atau pernah kontak dengan penderita yang positif corona,” ujar Puji.
Ditambahkan Puji terhadap pasien tersebut tindakan pertama adalah memberikan masker kepada pasien, untuk selanjutnya apabila pasien memiliki riwayat berkunjung ke luar negeri dan pernah kontak dengan pasien positif virus corona maka Puskesmas akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai pusat rujukan kasus virus corona yaitu RS Adam Malik.
Sedangkan untuk pasien yang tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien corona maka pasien tersebut masuk dalam masa pengawasan, dan dianjurkan untuk tetap di rumah, dan akan dikunjungi oleh petugas surveylance puskesmas untuk melihat perkembangan kondisi pasien.