Senin 02 Mar 2020 18:13 WIB

Kemendagri Tunggu Arahan Kemenkes Soal Corona

Kemendagri masih menunggu arahan Kemenkes soal wabah corona.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bayu Hermawan
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik
Foto: Republika/Prayogi
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih menunggu hasil koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pasca adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona atau (covid-19). Termasuk terkait usulan dari DPR untuk membentuk pusat krisis corona dari DPR RI.

"Kita tunggu koordinasi dengan Kemenkes dulu, artinya tolong teman-teman media kita harus bangun, jangan menimbulkan kegaduhan di masyarakat, tentunya untuk kesehatan punya langkah-langkah yang sesuai prosedur. Jadi kami rasa kita coba berkoordinasi dengan Kemenkes dulu," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik kepada wartawan, Senin (2/3).

Baca Juga

Akmal mengatakan, imbauan kepada masyarakat terkait virus corona pun ranah Kemenkes. "Itu ranahnya Kemenkes dulu deh. Kita masih menunggu, belum punya apa nih, kan ini domainnya kesehatan," kata Akmal.

Hal ini juga termasuk usulan pembentukan pusat krisis corona dari DPR RI. Menurut Akmal, terkait virus corona menjadi persoalan dibawah Kementerian Kesehatan sehingga kebijakan yang dikeluarkan Kemendagri harus dikomunikasikan dengan kementerian terkait.

"Ini persoalan kesehatan, kita koordinasi dengan Kemenkes dulu ya. Nanti kita kabari," ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus pertama positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dua orang ini sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang juga lebih dahulu dinyatakan positif terjangkit corona.

"Seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita. Ternyata pada posisi yang sakit. Dicek, dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, dua orang yang terinfeksi virus corona merupakan anak dan ibu, yakni NT (31) dan MD (64). Keduanya merupakan warga Kota Depok yang berdomisili di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Dua warga Kota Depok yang terpapar virus corona sempat berobat ke RS Mitra Keluarga, Depok, pada 25 Februari dan 29 Februari lalu. Idris mengatakan, ada perawat yang diduga terpapar virus corona dari merawat dua warga tersebut.

"Keduanya mengalami gejala demam, sesak napas, batuk, pilek, dan lemas. Keduanya sempat berobat di RS Mitra Keluarga, Depok, dan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara," ujar Idris dalam jumpa pers terkait dua warga Kota Depok terpapar virus corona, yang digelar di Balai Kota Depok, Senin (2/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement