REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess akan tiba di Indonesia pada Ahad (1/3) malam. Mereka dinyatakan telah memperoleh sertifikat status sehat dari otoritas Jepang.
‘’Kalau dia tidak sehat, tidak boleh dievakuasi. Ini yang perlu saya tegaskan. Kalau dia sakit, sakit apapun itu, tidak boleh dievakuasi. Yang boleh dievakuasi yang sudah sehat,’’ tegas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahad (1/3).
Namun meski demikian, lanjut Muhadjir, pihaknya akan memperdalam dan mencermati kondisi kesehatan para ABK tersebut. Hal itu sesuai perintah Presiden Jokowi, yang mengharuskan segala kehati-hatian.
Dari Jepang, sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess akan mendarat dengan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Kertajadi, Kabupaten Majalengka. Mereka tiba dengan didampingi 11 kru dan 12 tim pendamping, sehingga totalnya 92 orang. Selanjutnya mereka menumpang bus yang telah disiapkan menuju Pelabuhan PLTU Indramayu.
Dari pelabuhan itu, mereka diangkut dengan KRI RS Dr Suharso menuju Pulau Sebaru Kecil. Di pulau tersebut, mereka akan menjalani proses karantina.