Ahad 01 Mar 2020 22:21 WIB

69 WNI ke Sebaru Kantongi Sertifikat Sehat dari Jepang

Menko PMK menegaskan hanya WNI sehat yang boleh dievakuasi dari Diamond Princess.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Ahad (2/3/3030).
Foto: Antara/KBRI Tokyo
Petugas kesehatan menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Ahad (2/3/3030).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess akan tiba di Indonesia pada Ahad (1/3) malam. Mereka dinyatakan telah memperoleh sertifikat status sehat dari otoritas Jepang.

‘’Kalau dia tidak sehat, tidak boleh dievakuasi. Ini yang perlu saya tegaskan. Kalau dia sakit, sakit apapun itu, tidak boleh dievakuasi. Yang boleh dievakuasi yang sudah sehat,’’ tegas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahad (1/3).

Baca Juga

Namun meski demikian, lanjut Muhadjir, pihaknya akan memperdalam dan mencermati kondisi kesehatan para ABK tersebut. Hal itu sesuai perintah Presiden Jokowi, yang mengharuskan segala kehati-hatian.

Dari Jepang, sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess akan mendarat dengan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Kertajadi, Kabupaten Majalengka. Mereka tiba dengan didampingi 11 kru dan 12 tim pendamping, sehingga totalnya 92 orang. Selanjutnya mereka menumpang bus yang telah disiapkan menuju Pelabuhan PLTU Indramayu.

Dari pelabuhan itu, mereka diangkut dengan KRI RS Dr Suharso menuju Pulau Sebaru Kecil. Di pulau tersebut, mereka akan menjalani proses karantina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement