REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw mengakui, saat ini tim dari Propam Polda Papua sedang melakukan pemeriksaan kepada anggota Polsek Kamu terkait pengeroyokan yang dilakukan warga hingga menewaskan sopir truk Yus Yunus di Dogiai. Menurut Waterpauw, Ahad (1/3), tim saat ini sedang bekerja.
Mantan Kapolda Sumut yang mengaku baru kembali dari Dogiai dan Timika itu mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan apakah penanganan yang dilakukan anggota sudah sesuai SOP atau tidak. Keluarga almarhum Yus Yunus sendiri sudah menerima kematiannya. namun masih mempertanyakan penganiayaan yang dilakukan sejumlah warga di depan anggota Polri.
Kasat lantas Polres Nabire, kata Waterpauw sempat melaporkan kronologi kecelakaan yang terjadi Ahad (25/2) yang berawal saat Demianus Mote yang mengendarai sepeda motor dari arah Dogiai melaju kecepatan tinggi menuju Distrik Kamu Utara. Demianus menabrak babi hingga tidak dapat mengendalikan motornya dan oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan Yus Yunus dari arah berlawanan.
Korban Demianus Mote meninggal di TKP hingga menyebabkan Yus melaporkan insiden tersebut menggunakan radio mobil kepada rekannya Risman yang kemudian melaporkannya ke Mapolsek Kamu. Sekitar pukul 12.20 WIT, anggota Polsek Kamu mendatangi TKP yang sudah dipalang masyarakat dan berupaya melindungi sopir truk yang berada di pinggir jalan dengan mengevakuasi ke dalam mobil patroli.
"Massa makin brutal hingga anggota mengeluarkan tembakan peringatan namun tidak digubris dan menyeret sopir keluar dari mobil patroli dan menganiayanya hingga terjatuh," kata Waterpauw seraya menambahkan, setelah melihat hal itu massa membubarkan diri dan anggota mengevakuasi korban Demianus Mote dengan menggunakan mobil ambulans.