Ahad 01 Mar 2020 19:56 WIB

Grace Batubara Temui Suku Anak Dalam di Muratara

Grace Batubara temui Anak Dalam sebagai bentuk perhatian negara kepada warganya

Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara berdialog dengan anggota Suku Anak Dalam di Musi Rawas utara
Foto: Kemensos
Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara berdialog dengan anggota Suku Anak Dalam di Musi Rawas utara

REPUBLIKA.CO.ID, MUSI RAWAS UTARA -- Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara beserta Dharma Wanita Kementerian Sosial meninjau lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara, Sumatra Selatan.

Rombongan Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial, Grace Batubara bersama rombongan Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Musi Rawas Utara, Lia Mustika Syarif, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, Mirwansyah dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara, Zainal Arifin Daud mengawali kegiatan dengan meninjau Mess Serba Guna Suku Anak Dalam yang berada di Muara Rupit.

Mess tersebut dibangun Pemda Muratara bertujuan sebagai shelter bagi anak-anak Suku Anak Dalam yang telah memasuki usia pendidikan dasar hingga kuliah, sebagai wahana atau kegiatan belajar mengajar baik informal maupun formal, bimbingan keterampilan pertanian, peternakan, dan kecakapan hidup.

photo
Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara

Saat ini Mess ditempati 105 anak dari 320 anak yang ditargetkan untuk dididik dan dilatih. Sementara Pengasuh Mess berjumlah 10 orang yang bertugas melatih, membimbing, termasuk mengawasi keseharian aktifitas anak-anak dalam Mess.

Grace Batubara bersama rombongan saat mengunjungi mess mengatakan kedatangannya sebagai salah satu bentuk perhatian kepada warga negara siapapun tanpa memandang apapun karena memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera.

"Kami hadir disini untuk melihat jika kalian anak-anak Suku Anak Dalam meskipun berada jauh, tetapi tetap mendapatkan hak yang sama seperti Warga Negara Indonesia lainnya, meskipun mereka jauh dari pemerintah pusat, terutama berbagai layanan sosial dasar seperti sandang, pangan, dan papan, termasuk pendidikan dan kesehatan" ujar Grace saat berdialog langsung dengan anak-anak SAD, didampingi Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil La Ode Taufik dan Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Hotman.

Selesai menyapa dan berdialog dengan anak-anak di Gazebo Mess, Grace Batubara melakukan peninjauan langsung pada beberapa fasilitas mess, antara lain asrama putri dan putra, ruang makan, gudang logistik, aula, dan klinik kesehatan. Kepada pengurus Mess, Grace Batubara berpesan agar senantiasa menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan mess agar anak-anak tetap sehat dan bersih.

Selesai meninjau Mess Serbaguna Suku Anak Dalam (SAD), Grace Batubara beserta rombongan melakukan kunjungan ke permukiman SAD yang belum diberdayakan, yakni di Desa Bina Karya, SP-5. Pada lokasi ini terdapat sekitar 44 KK yang tinggal di rumah-rumah yang disebut sudung.

Grace Batubara berkeliling melihat situasi dan kondisi permukiman, bahkan masuk dan melihat isi dalam rumah warga SAD. Grace juga melakukan dialog dengan anak-anak, ibu, dan kepala keluarga. Pada dialog tersebut, warga menyampaikan keinginan untuk hidup menetap, disediakan tanah dan rumah untuk menetap tidak jauh dari tanah usahanya.

"Percuma saja bu kami dibangunkan rumah jika tidak ada lahan usaha, kami mau makan dari mana? Maka kami tinggal disini mencari brondol (jatuhan sawit lalu dijual pada pengepul), mencari buah-buahan dan berburu labi-labi atau babi untuk dijual. Itu saja hidup kami disini"ujar salah satu warga saat dialog.

Kepada aparat Desa dan Kecamatan setempat, Grace Batubara menyampaikan agar Pemda perlu memberikan perhatian yang cukup kepada warga SAD agar mereka hidup layak. Pada kesempatan kunjungan tersebut Grace Batubara memberikan bantuan kepada warga berupa sembako, kain, makanan ringan anak dan mainan anak-anak. Grace juga berpesan kepada jajaran Pemda Muratara jika anak-anak usia sekolah yang menempati lokasi tersebut harus bersekolah karena pendidikan itu penting untuk masa depan anak-anak SAD.

Terakhir, Grace Batubara melanjutkan perjalanan selama satu jam menuju Muara Tiku, dimana pada lokasi tsb terdapat 43 KK warga SAD yang sudah diberdayakan oleh Kementerian Sosial tahun 2015 hingga 2017. Kedatangan Grace Batubara di Muara Tiku disambut warga dengan sangat hangat dan antusias. Meskipun tiba malam hari dan hari sudah gelap, Grace sempat berdialog dan memberikan bantuan kepada warga SAD di Muara Tiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement