REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengungkapkan bahwa aktivitas pelaku penembakan ke pos keamanan Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, tidak terekam oleh kamera pengawas (CCTV). Tak satupun CCTV yang memperlihatkan insiden tersebut.
"Semua CCTV dari berbagai penjuru rutan sudah kami cek, tapi tidak ada yang mengarah langsung ke pelaku," kata Kasat Reskrim Polresto Jaktim AKBP Hery Purnomo di Jakarta, Sabtu.
Menurut Hery, sejumlah bangunan yang berdiri sejajar dengan rutan di sisi Jalan Raya Bekasi Timur dilaporkan tidak memiliki CCTV. Pihak kepolisian hingga sekarang masih kesulitan mendeteksi identitas pelaku penembakan karena rekaman gambar saat kejadian sangat minim.
"Saat ini, pelakunya sulit untuk diketahui. Kita akan tahu motifnya teror atau kriminal jalanan saat pelakunya bisa ditangkap," katanya.
Hery mengungkapkan, jajaran kepolisian tidak akan menutup kasus tersebut. Ia mengatakan, proses penyelidikan akan terus berlanjut hingga diperoleh keterangan pasti yang mengarah pada sosok pelaku.
"Misalnya, kasus kejahatan yang sudah tiga tahun berjalan saja masih bisa kami tangkap pelakunya. Seiring perjalanan akan ada kejadian-kejadian yang mengarah pada bukti-bukti kejahatan," katanya.
Penembakan Rutan Cipinang terjadi pada Ahad (10/2) dini hari. Dua butir peluru yang ditembakkan mengenai kaca ruang penjagaan Rutan Klas I Cipinang.
Peluru diduga datang dari Jalan Raya Bekasi Timur yang berdekatan jaraknya dengan pos jaga. Diduga jenis senjata yang digunakan pelaku adalah senapan angin.
"Kalau kami lihat dari pengenaan pelurunya, tidak sampai tembus juga, hanya menyebabkan gompal di bagian kaca," kata Hery.