Rabu 26 Feb 2020 22:11 WIB

Kemenkes: Fasilitas di Pulau Sebaru Sudah Manusiawi

Pulau itu memang tidak berpenghuni dan dulunya tempat rehabilitasi.

Suasana Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (26/2/2020).
Foto: a/Akbar Nugroho Gumay
Suasana Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (26/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fasilitas di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream sudah manusiawi. Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Alexander K Ginting mengatakan pulau itu memang tidak berpenghuni dan dulunya tempat rehabilitasi. "Ada gedung, ada kamar, lengkap toiletnya, sumber listrik, air, televisi, dan lainnya. Intinya komponen di pulau itu sudah manusiawi," ujar Alexander di Jakarta, Rabu (26/2).

Ia menambahkan ABK tersebut saat ini sudah dipindahkan ke KRI dr Soeharso dan sekarang sedang menuju Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, untuk menjalani observasi. Nantinya, lanjut Alexander, para ABK tersebut akan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, gejala dan hasil tes. Jika hasil tes menunjukkan negatif, maka akan dikelompokkan dengan sesama negatif. Begitu pun yang positif.

Baca Juga

"Untuk yang negatif, kalau dalam 14 hari tidak menunjukkan gejala apapun akan dipindahkan dari pulau tersebut."

Dalam pengamanan pulau tersebut, melibatkan TNI dan Polri. Sedangkan kesehatan publik adalah tanggung jawab Kemenkes. Untuk makan melibatkan sektor swasta dan pemerintah. "Pemerintah Indonesia merespons kejadian virus corona (COVID-19) dengan sangat cepat, bahkan sebelum negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan preventif," ujarnya.

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah seperti memperketat pemindaian di berbagai pintu masuk seperti di bandara dan pelabuhan internasional. Serta melakukan identifikasi dan mitigasi mengidentifikasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu. Terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok.

Ketua Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), Patrick Kalina, mengatakan daya tahan tubuh menjadi kunci untuk menghadapi virus corona atau COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menjaga etika batuk, mengonsumsi makanan sehat serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan perbanyak vitamin. Sistem kekebalan tubuh pada orang dapat berbeda disebabkan oleh faktor usia pola makan dan gaya hidup.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement