Kamis 27 Feb 2020 00:30 WIB

Luhut: Ibu Kota Baru Indonesia Jadi Sorotan Dunia

Luhut menyebut konsep ibu kota baru akan jadi pembicaraan Trump dan Jokowi.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri) berbincang dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri) berbincang dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan konsep ibu kota baru Indonesia yang smart dan green (ramah lingkungan) dengan hanya memperbolehkan kendaraan listrik menjadi sorotan dunia. Mereka selalu menanyakan soal konsep ini.

"Jadi visi Presiden Jokowi mengenai pemilihan ibu kota ini betul-betul akan dilihat orang. Kemana pun Anda pergi sekarang, di luar negeri, mereka selalu menanyakan itu," kata Luhut Pandjaitan dalam Dialog Indonesia: Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Luhut Pandjaitan bercerita saat kunjungan kerjanya dua pekan lalu ke Amerika Serikat. Di sana, ia bertemu secara terpisah dengan Penasihat Senior Presiden Amerika Serikat Jared Kushner dan Ivanka Trump.

Menurut dia, kedua orang terdekat Presiden Donald Trump itu sangat terkesan dengan konsep ibu kota negara ala Presiden Jokowi.

Bahkan, kata Luhut, konsep ibu kota baru Indonesia itu rencananya akan jadi topik pembicaraan antara Trump dan Jokowi dalam pertemuan Maret mendatang.

Purnawirawan Jenderal TNI itu juga mengatakan, sekitar 300 km dari lokasi ibu kota baru akan dibangun pembangkit listrik tenaga air berkapasitas besar yang nantinya akan memasok energi bersih. "Sehingga kita bisa klaim itu produk green," kata Luhut.

Lebih lanjut, untuk mendukung konsep green and smart city itu, pemerintah akan membuat aturan agar selain kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tidak boleh masuk kawasan ibu kota baru.

Pemerintah akan menyiapkan transportasi publik berbasis kendaraan listrik yang bisa digunakan bagi orang-orang yang tidak menggunakan kendaraan listrik sendiri.

Kebijakan itu sesuai dengan proposal desain transportasi publik yang didorong untuk menggunakan kendaraan listrik dan kemudian menjadi autonomous vehicle setelah 2024.

"Bagaimana nanti yang akan masuk dari kota Samarinda dan Balikpapan? kalau dia tidak EV dia nanti tidak boleh masuk ke kota itu. Jadi nanti di luar kota itu ada tempat parkirnya non-EV. setelah itu masuknya menggunakan EV atau publik transportasi yang juga EV," kata Luhut

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement