Rabu 26 Feb 2020 15:15 WIB

Batan Ambil Sampel Tanah di 12 Titik

Setiap kedalam 20 cm, petugas mengambil sampel tanah untuk diuji di laboratorim

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan pemetaan area terpapar zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/2/2020).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan pemetaan area terpapar zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Badan Tenaga Nuklir (Batan) mengambil sampel tanah di 12 titik lahan kosong Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Batan ingin memastikan nihilnya sisa paparan radiasi yang ada dalam tanah.

“Hari ini kita akan lakukan pengambilan tanah dengan metode coring. Metode coring ini merupakan pengeboran tanah hingga ke dalam satu meter,” kata Kepala Biro Hukum Humas dan Kerjasama Bata, Heru Umbara, Rabu (26/2).

Dengan menggunakan metode coring, kata Heru, nantinya dapat diketahui sisa dari paparan radiasi di dalam tanah. Untuk mendapatkan sampel tanah, setiap kedalam 20 sentimeter petugas mengambil sampel tanah untuk diuji di laboratorium.

“Pada beberapa titik di luasan tanah yang terpapar zat radioaktif, hari ini dilakukan pengeboran sedalam satu meter, tapi saat ini pengeboran baru di tiga titik" jelas Heru.

Untuk mendapatkan sampel tanah hingga kedalaman satu meter, setiap titik akan dilakukan pengeboran sebanyak lima tahap. Nantinya setiap 20 sentimeter dilakukan pengambilan sampel tanah.

"Rencananya pengambilan sampel tanah dengan metode coring ini akan dilakukan pada 12 titik," ungkapnya.

Lebih lanjut, nantinya setelah proses coring selesai, untuk selanjutnya akan dilakukan pengerukan tanah kembali dengan kedalaman sesuai hasil analisis dari sampel tanah saat coring.

“Nanti kita akan lakukan pengerukan kembali tetapi kita lihat hasil analisisnya, proses tersebut, akan lebih efektif dan mempercepat proses pembersihan,” ucapnya.

Menurutnya ini merupakan proses coring lanjutan. Selain itu, pihaknya akan melakukan pengangkutan sisa tanah hasil pengerukan sebelumnya dan dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif di Batan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement