REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ENIM - Sekitar 1.000 guru ngaji dari 256 desa/kelurahan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mendapatkan pelatihan menghafal quran dari Yayasan Askar Kauny, Jakarta, di Evi Medaria Grand Ballroom, Kabupaten Muara Enim, Selasa (25/2).
Pelatihan ini dilaksanakan sebagai evaluasi manajemen Taman Pendidikan Alquran (TPA/TPQ) yang ada di kabupaten Muara Enim. Kegiatan ini sebelumnya pernah dilakukan pada Februari 2019 lalu.
Saat itu dicanangkan Gerakan 1 Desa 1 Rumah tahfiz di Kabupaten Muara Enim. Plt Bupati Muara Enim, Juarsah menyatakan, hasil dari Gerakan Muara Enim 1.000 Guru Ngaji pada 2019 lalu, berhasil menumbuhkan TPA/TPQ di berbagai kecamatan, desa hingga sudut terpencil di Kabupaten Muara Enim. "Jadi para guru ngaji yang hadir di sini harus menularkan ilmunya kepada anak didiknya agar bisa terus berkembang," jelas Juarsah.
Ustaz Bobby Herwibowo dan Ustaz Habiburrahim dari Yayasan Askar Kauny, Jakarta, memberikan pelatihan metode menghafal alquran semudah tersenyum alias Metode Kauny. Metode ini merupakan cara menghafal quran dengan menggunakan gerakan tangan, serta diajarkan artinya. Metode ini juga dipakai pada pelatihan yang sama tahun 2019 lalu. Metode Kauny juga diterapkan pada anak-anak korban bencana alam di Indonesia, sebagai bagian dari trauma healing.
"Dengan metode Kauny, menghafal quran dan artinya lebih mudah, serta mudah juga untuk diajarkan kepada anak-anak karena caranya yang menyenangkan," kata Ustaz Bobby.
Para peserta yang mengikuti pelatihan ini terlihat antusias. Apalagi, Pemkab Muara Enim menyediakan hadiah 42 paket umrah untuk peserta yang beruntung. Sebanyak 10 peserta yang diuji oleh tim Askar Kauny saat acara berlangsung, berhasil meraih hadiah umrah.
Usai acara, Kabag Kesra Pemkab Muara Enim, Zulfikar menyatakan pelatihan lanjutan akan kembali digelar bagi para guru ngaji. "Karena para peserta ingin terus ada peningkatan kemampuan, serta pengembangan rumah tahfiz dan anak didik mereka di TPA/TPQ," kata Zulfikar.