Senin 24 Feb 2020 06:25 WIB

Pesan BNPB Soal Langkah yang Dapat Dilakukan Saat Banjir

Langkah pertama yang dapat dilakukan ketika air mulai naik, yakni mematikan listrik.

Seorang bocah bermain air banjir yang merendam Jalan Anyer di Menteng, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang bocah bermain air banjir yang merendam Jalan Anyer di Menteng, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana membagikan kiat mengantisipasi dampak hujan deras yang dalam beberapa hari terakhir mengguyur Jabodetabek. "Beberapa langkah dapat dilakukan jika air mulai naik," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Senin (24/2).

Pada saat air di sekitar mulai naik dan mengkhawatirkan, warga agar mematikan semua jaringan listrik dan mencabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Selain itu, jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila berdiri di atas/dalam air.

Baca Juga

Jika ada perintah evakuasi dan harus meninggalkan rumah, kata dia, jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan jatuh.

Apabila harus berjalan di air, lanjut dia, pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat berpijak.

Agus memandang penting bagi masyarakat Jabodetabek untuk membawa tas siaga bencana untuk 3 x 24 jam. Bagi warga yang sehat, dia mengimbau mereka agar dapat mendampingi anggota keluarga yang rentan/manula/berkebutuhan khusus ke tempat yang aman yang diarahkan oleh RT, RW, atau petugas terkait sebagai langkah awal jauh sebelum air banjir meningkat.

"Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat," katanya.

photo
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo

Juru bicara BNPB juga mengingatkan kewaspadaan masyarakat untuk tidak mendekati saluran atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui arus deras. Sebab, kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.

"Jika memerlukan informasi dan dukungan penanggulangan bencana dapat menghubungi call center BNPB (021) 51010 112, Basarnas 115, BPBD DKI Jakarta 112," katanya.

Sementara itu, Agus juga mengingatkan kewaspadaan bencana di tingkat keluarga agar menghindari risiko dampak banjir. Untuk itu, perlu memperhatikan beberapa langkah, seperti memastikan gas, instalasi listrik, dan dokumen penting dalam kondisi aman.

"Siapkan tas siaga bencana untuk 3 x 24 jam dan pastikan jalur evakuasi keluar rumah tidak terhalang perabot rumah tangga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement