REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menangkap surutnya elektabilitas Anies Baswedan. Tingkat keterpilihan Gubernur DKI Jakarta itu kini sebesar 7,8 persen berada di bawah Ganjar Pranowo.
"Anies berada di bawah Ganjar karena dia tidak bisa mengatasi banjir. Jadi terpaan banjir efektif membuat elektabilitas Anies terjun bebas," kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno di Jakarta, Ahad (23/2).
Berdasarkan hasil survei, Prabowo Subianto masih mendapati tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon kepala negara di 2024 mendatang. Ketua Umum Gerindra itu mendapatkan elektabilitas sebesar 17,3 persen. Di bawahnya ada Sandiaga Uno dengan elektabilitas 9,1 persen.
Mengikuti Sandiaga adalah Ganjar Pranowo 8,8 persen, Anies Baswedan 7,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,4 persen, dan Basuki Tjahaja Purnama 5,2 persen. Selanjutnya ada Ridwan Kamil 4,7 persen, Abdul Somad 4,5 persen, Tri Rismaharini 2,6 persen, dan Mahfud MD 2,4 persen.
Sisanya sejumlah tokoh anyar semisal Khofifah Indar Parawansa, Hary Tanoesodibjo, Surya Paloh, Andika perkasa, Erick Thohir, Susi Pudjiastuti, Airlangga Hartanto hingga Sohibul Iman mendapatkan tingkat keterpilihan di bawah satu persen. Adi mengatakan menurunnya elektabilitas Anies tidak dipengaruhi oleh persoalan polemik Formula E dan lem aibon yang ramai belakangan ini.
Dia mengatakan musibah banjir yang melanda Jakarta sangat efektif menurunkan elektabilitas Anies. "Ini menunjukkan semakin Anies dibully dikritik, Anies semakin mendapatkan simpati. Tapi ketika banjir awal Januari sampai sekarang pun tanpa dibully Anies turun sendirinya secara tertib perlahan turun," katanya.
Survei PRC dan PPI dilakukan terhadap 2.197 responden yang tersebar secara proporsional pada 22 desa/kelurahan. Survei dilakukan pada awal Februari 2020 menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Margin of error survei sebesar 2,13 persen.