Sabtu 22 Feb 2020 11:14 WIB

Pasukan Katak Diterjunkan Bantu Pencarian Korban Hanyut

Tim SAR seluruh Pulau Jawa sudah datang untuk membantu proses pencarian korban hanyut

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Suasana koordinasi pencarian korban hanyut di Sungai Sempor,  Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana koordinasi pencarian korban hanyut di Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Setidaknya tiga korban hanyut di Sungai Sempor belum ditemukan. Bupati Sleman, Sri Purnomo menuturkan, sampai Sabtu (22/2) pagi sudah ada tujuh Tim Search and Rescue Unit (SRU) yang diterjunkan.

Ia menerangkan, masing-masing Tim SRU memiliki tidak kurang 30 orang. Selain itu, Tim SAR seluruh Pulau Jawa sudah datang untuk membantu proses pencarian korban hanyut yang sampai saat ini masih belum ditemukan.

"Ketika tiga jam (sejak pukul 06.30) atau sekitar pukul 10.00 tidak bisa ditemukan, kami menurunkan Pasukan Katak TNI," kata Sri usai menemui kepsek-kepsek SMP/MTs di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sabtu (22/2).

Sri menegaskan, semua elemen sudah terjun membantu proses pencarian siswa-siswa yang hanyut. Ia berharap, siswa-siswa SMP N 1 Turi tersebut dapat segera ditemukan dan dalam keadaan sehat wal afiat.

Atas kejadian ini, Sri telah pula mengeluarkan larangan ke sekolah-sekolah seluruh Kabupaten Sleman untuk melakukan kegiatan lapangan di luar sekolah. Terlebih, ia mendapati banyak sekolah yang merencanakan kegiatan serupa.

"Semua kegiatan susur sungai kita cancel, kita buat protap (prosedur tetap) dulu, tujuannya agar dilakukan secara profesional dan bisa menjaga keselamatan anak-anak didik kita," ujar Sri.

Meski begitu, Sri tetap menyayangkan kegiatan-kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi dilaksanakan pada musim hujan. Ia berpendapat, itu menandakan pembina-pembina yang mengawal kegiatan susur sungai tidak peka terhadap lingkungan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement