Sabtu 22 Feb 2020 07:04 WIB

Banjir dan Longsor Terjadi di 6 Kecamatan Kabupaten Jember

Ketinggian air di sejumlah dam dan Sungai Jompo juga naik signifikan.

Banjir Jember, Jawa Timur. [Ilustrasi]
Foto: Antara/Seno
Banjir Jember, Jawa Timur. [Ilustrasi]

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sembilan titik yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat sejak Jumat sore hingga malam hari. Bahkan, ketinggian air di sejumlah dam dan Sungai Jompo juga mengalami kenaikan yang signifikan.

"Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Jember menyebabkan sejumlah titik yang tersebar di enam kecamatan tergenang banjir dan longsor, bahkan satu titik di Kelurahan Baratan, Kecamatan Arjasa juga diterjang angin kencang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Jumat (21/2) malam.

Baca Juga

Menurut dia, ada empat titik lokasi longsor. Perinciannya, dua rumah rusak sedang di lingkungan Mojan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang; empat rumah terancam rusak akibat material longsor di dua desa Kecamatan Arjasa, yakni Desa Kemuninglor dan Desa Darsono.

"Bencana longsor juga menerjang Perumahan Villa Tegal Besar di lingkungan Kedung Pereng, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates yang menyebabkan tembok pembatas perumahan roboh sepanjang 20 meter, tinggi 2 meter yang mengakibatkan 10 rumah terancam rusak," tuturnya.

Selain itu, ada lima titik lokasi banjir yang tersebar di lima kecamatan, yakni di Perumahan Bumi Mangli, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates. Banjir dengan ketinggian 50 cm di Jalan Raya Jember-Lumajang, Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul sehingga mengganggu arus lalu lintas dari Jember menuju Surabaya maupun sebaliknya.

Banjir juga menggenangi Desa Rambigundam di Kecamatan Rambipuji dan Desa Yosorati di Kecamatan Sumberbaru. Banjir menyebabkan petugas menutup akses jalan di Desa Yosorati dengan mengalihkan akses jalan alternatif, agar masyarakat tidak terjebak banjir.

"Hujan yang cukup deras beberapa jam juga menyebabkan permukiman penduduk di Kelurahan JemberLor atau tepatnya di belakang Rumah Sakit Paru di Kecamatan Patrang tergenang banjir," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 20 personel BPBD dan relawan dikerahkan untuk melakukan pendataan sekaligus penanganan bencana banjir, longsor, dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang. "Banyaknya jumlah kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan tidak sebanding dengan jumlah personil dan alat yang dimiliki oleh BPBD Jember. Hal itu yang menjadi kendala penanganan tidak bisa cepat," ujarnya.

Hingga pukul 23.00 WIB, hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, sehingga personel BPBD Jember terus memantau ketinggian air di sejumlah dam dan melakukan penanganan di sejumlah titik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement