Jumat 21 Feb 2020 20:49 WIB

PMI di Ajang ’50 Sustainability and Climate Leaders’

Penggunakan teknologi trigeneration dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.

Emisi karbon (Ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Emisi karbon (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Philip Morris International Inc. (PMI)  memperoleh pengakuan sebagai salah satu dari 50 pemimpin keberlanjutan global. Pengakuan itu datang dari komunitas bisnis internasional melalui sebuah proyek film dokumenter bertajuk “50 Sustainability and Climate Leaders” (50 Pemimpin Keberlanjutan dan Iklim). 

Dipilihnya PMI--bersama dengan organisasi terkemuka lainnya--dinilai dari cara perusahaan melakukan transformasi bisnis melalui pendekatan keberlanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam melakukan transisi serta dampaknya pada masyarakat dan lingkungan.

photo
Sustainable development goals (Grafis: dok)

Proyek '50 Sustainability & Climate Leaders' menunjukkan kepemimpinan dan keinginan sektor swasta dalam mengambil tindakan efektif sebagai upaya memerangi perubahan iklim di enam bidang subyek. Keenam bidang itu adalah peralihan energi, climate finance dan penetapan pajak karbon, peralihan industri, solusi berlandaskan alam, aksi kota dan lokal, serta ketahanan.

Selaras dengan itu, afiliasi PMI di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), juga mendukung upaya pencegahan perubahan iklim lewat program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia. Salah satu pilar keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia adalah mengurangi dampak lingkungan yang timbul dari seluruh rantai operasi perusahaan. 

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan, sebagai bukti nyata upaya pencegahan perubahan iklim, Sampoerna menggunakan teknologi trigeneration yang mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. Pengurangan emisi juga dilakukan dengan mengurangi penggunaan transportasi darat menjadi transportasi laut dan kereta api sebagai armada distribusi yang lebih efisien. 

"Pada fasilitas produksi, Sampoerna menggunakan energi terbarukan seperti panel surya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Ishak dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/2). 

Sedangkan, untuk menjaga manajemen mutu dan keselamatan kerja, kata dia, Sampoerna telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001 di seluruh fasilitas produksinya. 

Dari sektor pelestarian air, Sampoerna melakukan pengelolaan air yang bertanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Sampoerna menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi tata kelola air dari Alliance for Water Stewardship (AWS) pada September 2019 silam. 

Tak hanya itu, upaya dalam melestarikan lingkungan juga dituangkan lewat kampanye #SayaAjaBisa yang diinisiasi pada awal tahun 2019. Kampanye ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk membuang sampah khususnya puntung rokok pada tempatnya. 

“Komitmen kami untuk lingkungan dilakukan juga dengan meningkatkan kesadaran perokok dewasa untuk bertanggung jawab atas sampah. Ini merupakan bentuk nyata menjalankan amanat pemerintah terhadap seluruh masyarakat Indonesia, dengan harapan lingkungan hidup berkelanjutan dapat membawa dampak positif terhadap masyarakat,” ucap Ishak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement