Jumat 21 Feb 2020 03:17 WIB

Puluhan Ribu Keramik Plered Diekspor ke Mancanegara

Puluhan ribu keramik diekspor ke berbagai negara tiap tahunnya.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Seorang pekerja tengah memberikan sentuhan terakhir dari pembuatan sebuah pot bunga yang terbuat dari tanah liat, di sebuah industri keramik rakyat, di Plered, Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9).
Foto: FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna
Seorang pekerja tengah memberikan sentuhan terakhir dari pembuatan sebuah pot bunga yang terbuat dari tanah liat, di sebuah industri keramik rakyat, di Plered, Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Keramik menjadi salah satu kerajinan khas dari Kabupaten Purwakarta. Berpusat di Kecamatan Plered, puluhan ribu keramik diekspor ke berbagai negara tiap tahunnya.

Kepala UPTD Sentra Pengembangan Keramik Plered, Mumun Maemunah mengatakan, pada tahun 2019 lalu, puluhan ribu gerabah keramik telah di ekspor ke mancanegara. Di antaranya tujuan terbesar ke Amerika, Polandia dan Inggris.

"Sementara di awal tahun 2020 ini ribuan gerabah keramik telah di ekspor ke India," kata Mumun dalam siaran persnya, Kamis (20/2).

Mumun mengatakan keramik Plered memang masih menjadi primadona berbagai negara. Produk kebanggaan Purwakarta ini sudah terkenal dan terus dikembangkan Pemkab Purwakarta melalui Unit Litbang Keramik Plered.

Ia menambahkan pemerintah terus berupaya melestarikan kerajinan khas ini. Untuk mencegah hilangnya regenerasi perajin, pihak UPTD sudah menggelar pendampingan melalui kementerian perindustrian untuk regenerasi dan desain.

"Mudah – mudahan keramik Plered tetap eksis dan menjadi kebanggan Purwakarta," ujarnya.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan Pemkab Purwakarta menaruh perhatian penuh pada pengembangan Keramik Plered ini. Karenanya dibentuk unit khusus untuk pengembangannya di bawah Litbang Keramik Plered.

"Litbang ini juga sebagai sarana penelitian, litbang ini juga menjadi lokasi wisata edukasi. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa sekaligus belajar cara membuat berbagai kerajinan kriya. Kebanyakan, yang datang itu pelajar," tutur Anne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement