Rabu 19 Feb 2020 13:10 WIB

Bantahan Habibie adalah Titipan Soeharto

Penulis Andi Makmur Makka menyebut Habibie sempat hendak pamit dari kabinet Soeharto.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Habibie Center melakukan peluncur buku
Foto: Muhammad Rizki Triyana (Republika TV)
Habibie Center melakukan peluncur buku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menandai buku ke-53 tentang Habibie, Andi Makmur Makka kembali meluncurkan buku yang berjudul "Habibie dan Soeharto". Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Imania ini dibuat untuk menggambarkan kemesraan Habibie dan Soeharto, sekaligus membantah opini yang terlanjur menyebar dan dipercaya masyarakat terkait keduanya.

Salah satu isu yang ingin diluruskan yakni terkait pengangkatan Habibie menjadi wakil presiden. Menurut Andi hingga kini masih ada opini yang menyebutkan bahwa Habibie merupakan 'titipan' Soeharto untuk melanjutkan posisi RI satu.

Baca Juga

Ia menegaskan bahwa opini itu sangat tidak berdasar. Sebab kala itu setelah tugasnya sebagai Menteri Riset dan Teknologi selesai, Habibie hendak pamit dan tidak akan masuk lagi menjadi bagian pemerintahan Soeharto. Habibie ingin beristirahat di Jerman. Namuntiba-tiba Soeharto mengusulkan Habibie menjadi Wakil Presiden.

“Melalui buku ini saya ingin meluruskan opini dan persepsi yang sudah terlanjur dipercaya masyarakat. Meskipun tidak perlu ditanggapi, tapi itu liar sekali. Jadi saya harap dengan buku ini semua yang tidak tepat bisa terbantah sendiri,” kata Andi dalam peluncuran buku tersebut di The Habibie Centre, Kemang, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

Ada banyak hal yang diungkap oleh Andi dalam buku Habibie dan Soeharto, sejak pertemuan perdana pada tahun 1950 hingga hubungan keduanya renggang pada 1998. Selama hampir 48 tahun itu hubungan Habibie dan Soekarno ibarat ‘Ayah dan Anak’.

Yang tidak kalah menarik yakni pemilihan sampul buku yang menggambarkan keharmonisan kedua tokoh bangsa tersebut. Habibie mengendarai motor moge sambil membonceng Soeharto. Keduanya tampak tersenyum, kompak mengenakan jaket tebal ala riders, juga peci hitam.

Saat disinggung mengapa memilih foto itu, Andi Makka hanya menjawab bahwa potret itulah yang dia nilai ideal untuk menyimbolkan kemesraan Habibiedan Soeharto.

“Ini kan foto yang diambil oleh Setneg (Sekretaris Negara), pernah suatu hari merekajalan-jalan menggunakan moge saling bergantian, kadang pak Harto yang mengemudi, kadang pak Habibie yang mengemudi. Jadi ini sebagai simbol betapadekatnya hubungan keduanya,” kata Andi.

Buku Habibie dan Soeharto kini sudahbisa dibeli secara luas di berbagai platform penjualan buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement