REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dua pelaku diamankan Polres Cianjur terkait kasus penipuan wedding organizer (WO) atau perencana pernikahan. Keduanya masih menjalani proses pemeriksaan di Mapolres Cianjur, Selasa (18/2).
Sebelumnya WO Highlevel diduga melakukan penipuan pada puluhan pasangan calon pengantin di Cianjur. ''Setelah mendapatkan laporan dari korban dan didapati identitas pemilik WO, timsus langsung melacak keberadaan pelaku dan berhasil diamankan di sekitaran Cianjur,'' ujar Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto kepada wartawan Selasa.
Menurut Juang, dua yang diamankan yaitu BJM (27 tahun) pemilik WO dan suaminya A (34). Keduanya warga Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
Menurut Juang, dua orang tersebut diamankan di sekitaran Cianjur pada Selasa pagi. Saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya masih diperiksa sebagai terlapor.
Juang mengatakan, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti, selain dari yang diserahkan para korban. Selain itu sudah mintai keterangan dari BJM ataupun suaminya.
Polisi kata Juang, belum melakukan penahanan terhadap BJM ataupun suaminya. Hal ini karena terduga pelaku tengah dalam kondisi hamil tua dan dalam beberapa hari ke depan bakal melahirkan.
Lebih lanjut Juang mengatakan, tidak ada penangguhan penahanan. Akan tetapi karena sisi kemanusiaan belum ditahan.
Kasus penipuan oleh jasa penyelenggara pernikahan atau wedding organizer (WO) dialami warga Kabupaten Cianjur. Para korban tergiur menyewa jasa WO tersebut karena iming-iming diskon 50 persen.
Saat ini diperkirakan jumlah korban penipuan mencapai lebih dari 20 orang. Sementara kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Informasi yang diperoleh rata-rata korban warga Cianjur itu tertarik menggunakan jasa WO dari Highlevel lantaran promosi melalui media sosial instagram.
Telebih setelah menjalin komunikasi dengan BJM, pemilik WO Highlevel, korban diiming-imingi banyak diskon atau potongan harga dalam setiap paketnya, mulai dari diskon catering, dekorasi, makeup, hingga fotografer.
''Untuk dekorasi, makeup, dan catering, WO menawarkan paket sebesar Rp 60 juta dengan potongan atau diskon sebesar 50 persen jika memberikan uang DP di hari tersebut,'' ujar salah seorang korban, Gelar Jagat Raya (24 tahun), Senin. Bahkan saat awal berkomunikasi dengan BJM, korban disambut ramah dan ditawarkan banyak paket untuk resepsi pernikahannya.
Menurut Gelar, modus manajemen WO sama pada setiap korban yakni ada promo yang berlaku hanya di hari itu. Di mana diskonnya besar, hingga 50 persen dan dengan syarat DP setengahnya.
''Siapa yang tidak tergiur dengan promo murah tersebut, apalagi memang sebelumnya WO tersebut punya catatan yang masih bagus," kata Gelar. Namun komunikasi dengan WO mulai sulit setelah biaya penyelenggaraan pesta pernikahannya yang digelar di Bogor lunas.
Di hari kedua sebelum pernikahan kata Gelar, komunikasi hilang dan di malam sebelum resepsi di gedung pernikahan hanya ada sebuah papan yang dipasang di belakang kursi pelaminan. Beruntung satu hari sebelum pernikahan, keluarga Gelar ada yang mempunyai kenalan WO di Bogor langsung komunikasi dan dipasang dekorasi serta catering seadanya.