REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku sudah menerima usulan dari para pengusaha jasa pernikahan (wedding organizer /WO) yang berharap resepsi pernikahan bisa digelar kembali di masa pandemi Covid-19. Para pengusaha WO juga sudah menjelaskan protokol kesehatan resepsi pernikahan dan Pemkot Bandung terlebih dahulu akan mempelajarinya.
Yana menjelaskan, Pemkot Bandung menerapkan PSBB proposional dengan pelonggaran 30 persen dari kapasitas (tempat) dan membuka ekonomi dengan potensi penyebaran Covid-19 yang rendah. "Tapi tidak serta merta satu venue seperti Batununggal kapasitas 1.500 orang otomatis 450 orang boleh, enggak begitu. Kita belum melihat dan monitoring tempat," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6).
Ia mengatakan Pemkot Bandung akan melihat kesiapan dan komitmen para pengusaha WO dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Resepsi pernikahan melibatkan orang banyak dan interaksi yang dekat.
"Saya sampaikan, kalau nanti dilonggarkan, komitmen standar penerapan protokol kesehatan harus sangat ketat," ujar Yana.
Pemkot Bandung akan melihat salah satu lokasi resepsi pernikahan yang selanjutkan akan dilakukan simulasi resepsi pernikahan dengan protokol kesehatan. Para pengusaha bisa mengajukan surat permohonan dan simulasi akan ditinjau. Para pengusaha WO juga harus membuat pernyataan akan melaksanakan protokol kesehatan.
"Pernikahan tidak hanya tamu tapi semua petugas yang melayani dari awal sudah dicek suhu, harus pakai sarung tangan, bermasker, pakai faceshield dan pakai QR untuk menghindari interaksi," kata Yana memberi gambaran.
Ia mengatakan keputusan pelonggaran kegiatan di sektor jasa pernikahan akan dibahas pasca PSBB proposional usai pada 26 Juni. Bila jadi dilonggarkan, maka tempat resepsi pernikahan diutamakan digelar di luar ruangan.