REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN SOLOK - Cuaca ekstrem di Sumatra Barat masih terus berlangsung sehingga bencana banjir dan tanah longsor masih terjadi. Pada Selasa (18/2) subuh, bencana longsor melanda Lubuk Hanyut Jorong Balai Okak Nagari Taruang-taruang Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok.
Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman mengatakan tanah longsor di Lubuk Hanyut Jorong Balai Okak Nagari Taruang-taruang Kecamatan IX Koto Sungai Lasi ini mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia karena tertimbun material longsor.
"Dampak longsor menimbun 1 orang warga," kata Erman.
Selain tanah longsor, Kabupaten Solok juga dilanda bencana banjir di Jorong Lawang Sari Nagari Selayo Kecamatan Kubung. Erman mengatakan dampak dari banjir di Selayo ini masih dalam pendataan BPBD. Tapi siang ini menurut Erman, pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui Wakil Gubernur Nasrul Abit telah mendatangi lokasi dan membawakan bantuan sebesar Rp 125 juta.
Tadi pagi, Kabupaten Dharmasraya mengalami banjir karena meluapnya Sungai Batang Hari di Jorong Tabek, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung. Luapan Sungai Batang Hari juga terjadi di Jorong Pasar Baru dan Joring Aur Duri di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan.
Di Solok Selatan, meluapnya Batang Hari mengakibatkan 27 unit rumah terendam dan 119 warga terdampak.
"BPBD Provinsi Sudah Berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Solok Selatan untuk percepatan penangan bencana yang terjadi," ucap Erman.
Kota Solok juga dilaporkan terkena bencana banjir kemarin, Senin (17/2) malam WIB. Banjir di Kota Solok meliputi Kecamatan Lubuk Sikarah, Kecamatan Tanjung Harapan. Erman menyebutkan data sementara banjir di Kota Solok menyebabkan 273 KK atau 600 jiwa terdampak.
Di hari yang sama, Kota Sawahlunto juga mengalami bencana tanah longsor di tiga kecamatan yakni Kecamatan Barangin, Kecamatan Lembah Segar, dan Kecamatan Silungkang.