Senin 17 Feb 2020 19:12 WIB

Pemilik Wedding Organizer High Level Masih Diburu

Polisi tengah memburu pemilik wedding organizer High Level yang tipu konsumennya.

Wedding expo. Polisi tengah memburu pemilik wedding organizer High Level yang tipu konsumennya.
Foto: Mahmud Muhyidin
Wedding expo. Polisi tengah memburu pemilik wedding organizer High Level yang tipu konsumennya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur, Jawa Barat, membuat posko pengaduan di ruang Reskrim Mapolres Cianjur, untuk memfasilitasi korban penipuan jasa penyelenggara pernikahan atau wedding organizer (WO) High Level. Korbannya diduga mencapai puluhan orang.

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, di Cianjur Senin, mengatakan, dibentuknya posko tersebut bertujuan untuk memudahkan korban melaporkan penipuan yang dilakukan pemilik WO. Hingga saat ini, pemilik WO itu masih dalam pengejaran petugas.

Baca Juga

"Poskonya kami siapkan di depan ruang Reskrim Mapolres Cianjur agar warga yang menjadi korban dapat mudah melaporkan penipuan yang dilakukan WO yang jumlahnya mencapai puluhan orang," katanya.

Juang menuturkan, hingga saat ini, baru dua orang yang melapor secara resmi ke Mapolres Cianjur. Korban masing-masing telah menyerahkan uang Rp 30 juta dan Rp 50 juta untuk pesta pernikahan mereka.

Setelah mendapat laporan tersebut, menurut Juang, anggota langsung disebar untuk menangkap pelaku yang sudah terdeteksi keberadannya. Petugas hingga saat ini disebar ke sejumlah wilayah di Bekasi, Jawa Barat.

"Harapan kami, korban dapat melapor untuk memudahkan anggota menjerat pelaku, silakan datang langsung ke Pokso Pelayanan Masyarakat dugaan penipuan WO di Ruang Satreskrim Polres Cianjur," katanya.

Puluhan pasang pengantin di Cianjur menjadi korban penipuan WO High Level yang beralamat di Gang Angrek, Kelurahan Sayang, Cianjur. Sebagian besar korban tergiur dengan diskon yang diberikan pemilik, Bintang Juwita Magfirli.

Setelah konsumen menyerahkan uang muka atau melunasi biaya yang diminta, pelaku mulai berkelit dan menghilang. Sebagian besar korban yang berencana mengadakan pesta di gedung, alhasil terpaksa menggelar pernikahan secara sederhana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement