Senin 17 Feb 2020 18:47 WIB

Soal Pengelolaan Sampah Bogor, Ini Kerja Sama Bima dan Ade

TPA Galuga direncanakan menjadi tempat pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Pemulung beraktivitas di tumpukan sampah dengan saluran pipa di TPA Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pemulung beraktivitas di tumpukan sampah dengan saluran pipa di TPA Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin, akhirnya mengadakan pertemuan di Bali Kota Bogor, Senin (17/2). Keduanya membahas kerja sama pengolahan di kedua wilayah yang berdekatan tersebut.

Bima Arya Sugiarto menjelaskan, telah berdiskusi terkait dua tempat pengolahan sampah, yakni Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kecamatan Klapanunggal dan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang. Pasalnya, dua tempat sampah tersebut sedang menjadi Pemprov Jabar.

TPA Galuga direncanakan menjadi tempat pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel. Sedangkan, TPPAS Lulut-Nambo akan dijadikan tempat pengolahan sampah mengubah sampah menjadi refused derived fuel (RDF) atau pengganti baru bara.

"Kita membahas kerja sama pengeloaan sampah, kan ada Galuga dan Nambo. Nambo kan skema dengan provinsi. Kalau Galuga kan urusannya kami berdua," kata Bima.

Kesepakatan awal, Bima menjelaskan, Pemkot Bogor dan Pemkab Bogor akan memanfaatkan TPA Galuga. Keduanya sepakat untuk mengatur volume sampah di TPA tersebut.

"Kita sedang membangun kesepakatan. Kesepakatan pertama sepakat memaksimalkan Galuga. Kedua sepakat menjajaki teknologi seperti apa? Apa porsi pemkot apa porsi dari kabupaten," katanya.

Bima menjelaskan, Pemkot Bogor masih memiliki lahan seluas 38 hektare di TPA Galuga. Sedangkan, Pemkab Bogor hanya memiliki lahan seluas empat hektare.

Karena itu, Bima menyatakan, ingin melakukan kerja sama dengan Kabupaten Bogor untuk memaksimalkan Galuga. Sehingga, pengolaan sampah di tempat tersebut dapat dijalankan bersama.

"Yang mengelola siapa, bagimana kita bicarakan sama-sama karena peluangnya banyak sekali. Itu agenda intinya, agenda tunggal pengelolaan sampah," kata Bima.

Di TPA Galuga memiliki daya tampung sampah sebanyak 1.000 ton sampah per-hari. Dari jumlah tersebut, masing-masing memiliki jatah 500 ton per-hari.

Namun, secara jumlah sampah yang diproduksi tiap harinya berbeda. Kota Bogor memiliki sampah sekitar 600 ton per hari, sedangkan Kabupaten Bogor mencapai 2.800 ton per hari.

Berdasarkan rencananya di TPA Galuga, PT Plastic Energy Limited asal Inggris akan mengolah sampah plastik menjadi energi biodiesel dengan membutuhkan sampah 100 ton sampah plastik. Namun, Kota Bogor dipastikan tak dapat memenuhi jumlah tersebut.

Produksi sampah plastik di Kota Bogor hanya 80 ton per hari. Belum lagi harus dibagi dengan TPPAS Lulut-Nambo yang meminta Kota Bogor untuk memenuhi sampah plastik sebesar 500 ton per hari. Karena itu, Bima menyatakan, skema pembagian sampah akan diatur ulang.

"Plastik energi insya Allha akan jalan. Minggu ini akan dipresentasikan oleh tim peneliti dari Plastik Energi bagimana pengaturan teknisnya, artinya gubernur sudah oke ada yang Nambo ada yang ke Galuga dibagi aja," klaim Bima.

Ade Yasin menjelaskan, Pemkab dan Pemkot Bogor memiliki keterkaitan terhadap TPPAS Lulut-Nambo dan TPA Galuga. Ade menyatakan, keduanya saling bergantung di kedua tempat tersebut. "Kepentingan sama. Kita juga membuang sampah dilokasi yang sama di Galuga dan Nambo," kata Ade.

Namun, Ade belum menyatakan dukungan terhadap kedatangan plastik energi untuk menjadi perusahaan pengolah sampah di TPA Galuga. Sebab, Ade menginginkan, sampah yang diatasi bukan hanya plastik semata.

"Terkait dengan sampah plastik, kita juga ingin. sampah yang lain dapat teratasi," kata Ade.

Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Dody Ahdiat menyatakan pengolahan di TPA Galuga harus melibatkan Kabupaten Bogor. Sebab, dia menjelaskan, TPA Galuga berlokasi di Kabupaten Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement