Selasa 18 Feb 2020 08:18 WIB

Menpora Tekankan Pentingnya Pembinaan Usia Dini

Menpora Zainudin Amali menegaskan pentingnya even kejuaraan bagi pembinaan usia dini.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Didi Purwadi
Menpora Zainudin Amali
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menpora Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, mengapresiasi pengurus PB ISSI yang sudah mengelar kejuaraan internasional dengan peserta dari beberapa negara ini diantaranya Indonesia, Jepang, Malaysia, Latvia, Venezuela dan Kanada. Menurut Menpora Zainudin, perhelatan kejuaraan sangat dibutuhkan untuk pembinaan usia dini.

''Untuk pembinaan terutama pembinaan usia dini, (kejuaraan) tentu sangat diperlukan,'' kata Zainudin. ''Ini agar mereka mulai terbiasa dengan iklim berkompetisi.''

Menpora Zainudin menegaskan pentingnya even kejuaraan bagi pembinaan usia dini saat menghadiri Upacara Pengalungan Pemenang (UPP) Jakarta International BMX Seri 1 & 2 di Jakarta International BMX Track, Jakarta Timur, Sabtu (15/2). Didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari, Menpora mengalungkan medali kepada para juara. Final kompetisi itu mempertandingkan empat kategori, yakni Junior Women, Junior Men, Elite Women dan Elite Men.

Kemenpora mengapresiasi PB ISSI yang secara reguler menyelenggarakan kejuaraan seperti Jakarta International BMX Seri 1 & 2. Kejuaraan tersebut menjadi ajang untuk menguji kemampuan para atlet Indonesia.

''Kalau olahraga tidak ada kompetisi, maka sebagus apapun latihannya, mereka (atlet) tidak teruji,'' katanya. ''Dengan kejuaraan seperti ini, tentu ada kesiapan dan harapan mereka untuk peningkatan prestasi.''

Menpora menilai ISSI merupakan salah satu cabang olahraga yang secara reguler menyelenggarakan kejuaraan baik itu di Jakarta maupun di daerah lain. Oleh karena itu, pemerintah mendukung agar kejuaraan ini bisa terus dilakukan dengan skala yang lebih besar lagi terutama bagi perserta negara lain. Hal ini agar para atlet Indonesia akan semakin banyak pesaing dari luar negeri.

Perkaya Pengalaman

Pebalap disiplin BMX, Toni Syarifudin, mengatakan tim nasional balap sepeda Indonesia membutuhkan mengikuti lebih banyak kejuaraan internasional untuk menambah pengalaman bertanding dengan pebalap profesional. Karena yang membedakan tim Indonesia dengan para pebalap Eropa misalnya, adalah intensitas tampil di berbagai kejuaraan yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas penampilan para atlet.

''Dari segi teknik masih kurang karena baru tahun ini banyak balapan dibandingkan pebalap Eropa yang hampir setiap minggu (berkompetisi). Jadi, pengalaman balapan kita memang masih kurang," kata Toni, seperti dikutip Antara, Minggu.

Para pebalap Indonesia masih belum berhasil meraih gelar juara di dua seri beruntun pada ajang Jakarta International BMX di Sirkuit BMX Pulomas, Jakarta, Sabtu (15/2) dan Minggu (16/2). Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang pengumpulan poin Olimpiade 2020 Tokyo itu, para juara di dua seri justru didominasi oleh pebalap Latvia, Venezuela, dan Kanada.

Sementara pebalap Indonesia, I Gusti Bagus Saputra dan Toni Syarifudin, masing-masing finis di urutan keenam dan ketujuh dari total delapan finalis. Kegagalan tersebut, menurut Toni, disebabkan oleh kurangnya para pebalap Indonesia mengikuti kejuaraan internasional. Sehingga, kemampuan tekniknya pun berbeda jauh jika dibandingkan dengan pebalap luar negeri.

''Mereka unggul di tekniknya karena mereka sering balapan. Mereka punya skill trace land, seperti manual, jumping dan cornering ketika belok. Kita masih kurang," ucapnya.

"Ya kita harus sering balapan. Di Indonesia sendiri bibitnya sudah bagus. Juniornya sudah lebih bagus daripada tim Jepang. Jadi, adanya kejuaraan seperti ini memberi pengaruh besar,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement