Ahad 16 Feb 2020 22:17 WIB

Sembilan Mahasiswa Wuhan Asal Kaltim Tiba di Samarinda

Mahasiswa asal Kaltim itu telah selesai menjalankan msa kerintana.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sebanyak sembilan mahasiswa Wuhan yang baru saja melewati masa observasi di Natuna, telah tiba di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (16/2).

Rombongan mahasiwa tersebut menggunakan pesawat Airbus A320 Batik Air, yang dipiloti Capt Abimanyu bersama dengan 7 awak pesawat.

Baca Juga

Mereka tiba di Bandara APT Pranoto, tepat pukul 11.00 wita, dan disambut sejumlah pejabat Pemprov Kaltim dan keluarga dan kerabat yang sudah menunggu sejak pagi.

Para mahasiswa yang mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda ini berasal dari Kota Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur (Kutim).

Mereka merupakan mahasiswa fakultas kedokteran yang berada di 3 daerah, yaitu di Gionchu, Jioncho, dan Enshizhou.

Kedatangan mahasiswa tersebut diterima oleh Asisten Administrasi Pemprov Kaltim, Fathul Halim dan kemudian diserahkan kepada keluarga.

Salah seorang mahasiswa Riska Nurazizahmengaku senang dan bahagia karena bisa bertemu dengan keluarga di Samarinda.

Ia pun menegaskan dirinya bersama teman-temannya dalam keadaan sehat dan negatif terinfeksi virus corona. " Kami sudah menerima sertifikat atau surat keterangan kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," jelasnya.

Mahasiswa semester enam ini mengaku masih ingin kembali dan fokus menuntut ilmu.

“Tentu saja kembali untuk kuliah. Saya gak takut. Aman, kan kami sudah tahu kayak mana cara penanganannya dan bagaimana cara penanggulangannya,” ujar Riska.

Para mahasiswa ini mengaku gembira kembali ke rumah mereka setelah menjalani masa-masa kepanikan saat berada di Wuhan, China.

Namun mereka mengaku bahagia saat berada di Natuna karena diterima dengan baik oleh Negara.

Semua mahasiswa tetap ingin kembali dan melanjutkan studi mereka di negeri China setelah kondisi di China dinyatakan kondusif dan bebas dari virus yang menyebabkan kematian tersebut

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement