Ahad 16 Feb 2020 08:32 WIB

Tangis Haru Ibunda Yusuf Sambut Anaknya dari Natuna

Ibunda Yusuf berharap perkuliahan anaknya tetap berlanjur setelah krisis corona.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemulangan warga begara Indonesia (WNI) yang berasal dari Wuhan, Cina dari observasi di Natuna, Riau, disambut penuh haru. Pengembalian WNI tersebut berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, terdapat satu keluarga yang sedang menunggu kepulangan sang anak di dekat ruangan VIP Sasana Manggala Praja. Dengan wajah senang mereka ingin menyambut anaknya. Mereka mengaku tidak sabar untuk bertemu anak keduanya dari empat bersaudara. 

Baca Juga

“Tadi dari semalam sudah dikabarkan dari grup Whatsapp (WA) WNI dari Natuna yang ke Jakarta. Ada 32 WNI yang dikembalikan ke Jakarta termasuk anak saya Yusuf Azhar (21 tahun). Kami di sini menunggu katanya mereka berangkat pukul 12.00 WIB dari Natuna dan sampai Bandara Halim pukul 17.00 WIB. Yusuf bilang sama saya pas dia pulang dia ingin makan bersama-sama dengan saya,” kata Hj Aprilya ibu kandung dari WNI Yusuf Azhar.

Kemudian, dia melanjutkan saat anaknya (Yusuf) berada di Cina dan virus corona menyebar ke seluruh Wuhan, komunikasi yang dia bangun dengan Yusuf terjalin lancar. 

Lalu, Yusuf menceritakan kepada dirinya kalau dia tidak boleh keluar dari tempat tinggalnya karena semua perjalanan keluar ditutup. Sehingga Yusuf berada di dalam kamar saja.

“Yusuf bilang sama saya “Mah makanan mulai berkurang nih. Tidak bisa belanja dan kemana mana”. Saya bilang ke anak saya jangan lupa shalat dan berdoa kepada Allah SWT. Saya selalu berdoa untuk Yusuf,” kata dia.

Dia menambahkan selalu melakukan panggilan video ke Yusuf untuk mengetahui keberadaannya dan keadaannya. Sehingga dia dan Yusuf tidak pernah putus berkomunikasi. Namun, Yusuf sempat tidak bisa dihubungi saat ia berangkat dari Wuhan ke Natuna. Sebab, saat itu tidak ada pulsa dan sinyal.

Lalu, setelah Yusuf sampai di Natuna. Yusuf menghubunginya kalau dalam keadaan sehat. Di Natuna Yusuf diberikan fasilitas dan diperiksa kesehatannya. “Alhamdulillah di Natuna dia senang. Dia berolahraga dan diberikan fasilitas. Dia selalu menghubungi saya,” kata dia.

Aprilya mengaku anaknya berangkat dari Indonesia ke Wuhan, Cina pada 2 September 2019. Anaknya belajar bahasa Mandarin selama satu tahun. Setelah itu, akan memasuki kuliah di tahun kedua dengan jurusan Bisnis di Universitas Wuhan.

“Pokoknya dia bilang sehabis ini masih mau balik ke Wuhan untuk melanjutkan perkuliahan lagi.  Walaupun dia saat ini di Jakarta tetap dikasih tugas melalui email terkait bahasa Mandarin,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement