Kamis 13 Feb 2020 22:01 WIB

Jelang Akhir Karantina, Kemenkes: WNI di Natuna Sehat

Belum ada tanda yang menunjukkan WNI sakit atau demam tinggi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).
Foto: Antara/Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau dalam kondisi masih sehat. Tidak ada yang menunjukkan peningkatan suhu tubuh tinggi di atas 37 derajat Celcius jelang akhir masa observasi.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes  R. Vensya Sitohang menjelaskan, setiap hari para WNI ini diperiksa kesehatannya.

Baca Juga

"Sampai saat ini, tidak ada yang yang menunjukkan suhu tinggi. Semuanya normal," ujarnya saat ditemui usai mengisi Diskusi Publik bertema Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona untuk Mencegah Public Health Disaster, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/2) sore.

Ia menambahkan, asupan makanan untuk mereka juga masih dijaga. Hingga air yang diminum juga diperiksa. Selain itu, dia menambahkan,  lingkungan WNI itu terus diperiksa. Pengecekan ini terrmasuk sampah yang mereka hasilkan.

"Baik masker, sarung tangan dikelola sebagai sampah jenis apa," katanya.

Masa karantina atau observasi 238 WNI di Natuna akan berakhir pada Sabtu, 15 Februari.  Deputi IV KSP Juri Ardiantoro menyampaikan, seluruh WNI itu akan pulang ke daerahnya masing-masing melalui Jakarta pada 16 atau 17 Februari 2020.

"Jadi masa observasi di Natuna akan berakhir 15 Februari tepatnya jam 12:00. Dan tanggal berikutnya, bisa 16, bisa 17 akan ada pelepasan peserta observasi yang akan dilakukan secara alamiah," ujar Juri di Gedung Bina Graha, KSP, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (13/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement