REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi nirlaba 1000 Days Fund membagikan 12 ribu poster tinggi badan di 22 pulau untuk mencegah stunting di Indonesia. Pendistribusian poster tinggi badan diharapkan dapat memangkas angka kekerdilan di Indonesia hingga 22 persen bila dilakukan secara massal.
Saat ini, diperkirakan ada sembilan juta anak di Indonesia yang menderita stunting. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan beberapa negara yang sering diasosiasikan dengan masalah stunting, seperti Sudan Selatan, Comoros dan Liberia.
"Stunting ini bukan sekedar masalah kesehatan dan gizi saja, walaupun utamanya memang kedua hal itu," ungkap Kepala Badan Litbang Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI dr Siswanto MHP DTM dalam peluncuran 12 ribu poster tinggi badan oleh 1000 Days Fund untuk 22 pulau di Indonesia, di Jakarta.
Stunting juga dinilai berkaitan erat dengan masalah kebersihan dan sanitasi, pola asih, literasi ibu terkait tumbuh kembang balita, serta pola hidup sehari-hari. Oleh karena itu, penanggulangan kekerdilan harus dimulai dari tingkat rumah tangga.
Penyebaran 12 ribu poster tinggi badan oleh 1000 Days Fund merupakan salah satu upaya pencegahan stunting yang dilakukan dalam ranah rumah tangga. Poster yang disebarkan ini memuat beragam informasi menarik dan mudah dimengerti untuk mencegah stunting, seperti pengukur tinggi badan anak sesuai usia hingga beragam cara pencegahan kekerdilan yang bisa dilakukan oleh orang tua.
Yang menjadi sasaran penyebaran poster adalah keluarga-keluarga yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun. Alasannya, karena pencegahan stunting perlu dilakukan dalam waktu 1000 hari pertama kehidupan.
"Sebanyak 12 ribu poster tinggi badan adalah sebuah pencapaian yang penting bagi 1000 Days Fund," ujar Outreach Coordinator 1000 Days Fund Valerie Krisni.
Valerie mengatakan, dengan poster ini orang tua bisa terbantu untuk memvisualisasikan pertumbuhan anak, status pertumbuhan anak dan target tinggi badan anak sesuai dengan usianya. Poster tinggi badan ini juga didesain berdasarkan hasil diskusi dengan para ibu.
"Ketika melakukan diskusi di desa dan menanyakan pendapat para ibu tentang posternya, mereka menyukai posternya tapi ada satu masalah," ungkap Founder 1000 Days Fund Simon Flint.
Masalah tersebut, menurut Simon, adalah poster ini ditempelkan di dinding dan baru bisa digunakan untuk mengukur tinggi badan anak bila anak sudah bisa berdiri. Artinya, poster ini baru bisa digunakan ketika anak mulai bisa berdiri yang biasanya terjadi di usia sekitar sembilan bulan.
"Untuk menutup gap sembilan bulan ini, kami menciptakan selimut cerdas," kata Valerie.
Selimut cerdas ini memuat informasi yang serupa dengan poster tinggi badan. Bedanya, selimut cerdas ini bisa digunakan untuk mengukur tinggi badan anak dengan cara digelar di lantai atau di kasur sehingga tak mengharuskan anak untuk bisa berdiri.
"Selimut itu untuk anak tiga bulan sampai 15 bulan, kalau poster ini dari sembilan bulan sampai dua tahun," papar Valerie.
Valerie mengatakan 1000 Days Fund tidak hanya sekedar membagikan poster tinggi badan kepada para orang tua saja. Mereka juga melakukan edukasi secara berulang agar para orang tua memahami dengan baik mengenai stunting dan cara menggunakan poster tinggi badan, termasuk selimut cerdas, yang mereka bagikan.
Masyarakat di berbagai wilayah Indonesia juga bisa ikut berkontribusi dalam membagikan lebih banyak lagi poster dan selimut ini. Masyarakat bisa membeli poster dan selimut dari 1000 Days Fund ini melalui laman 1000daysfund.org atau laman tororo.com dengan harga Rp 95 ribu.
"Ini selalu ada, buy one get one. Jadi tiap satu pembelian, satunya akan kami simpan untuk kita kasih ke ibu-ibu di lapangan," kata Valerie.