Selasa 11 Feb 2020 08:25 WIB

AMSI: Perlu Teknologi untuk Minimalisasi Hoaks

Perlu solusi teknologi untuk meminimalisasi hoaks dan ujaran kebencian

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Berita palsu atau hoaks.
Foto: Pixabay
Berita palsu atau hoaks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia Wenseslaus Manggut mengatakan perlu ada kerja sama antara media, platform media, dan pemerintah terkait persebaran hoaks dan ujaran kebencian (hate speech). Platform media dalam hal ini harus menyediakan solusi teknologi untuk meminimalisasi daya edar dari konten hoaks dan ujaran kebencian.

Selain itu, menurut dia, perlu ada upaya dari pemerintah dan industri bisnis sebagai pemasang iklan agar produk mereka tidak berada di konten hoaks dan ujaran kebencian. Ia menilai, upaya ini bisa meminimalisasi peluang hoaks dan ujaran kebencian menjadi sesuatu yang bersifat bisnis.

Dengan demikian, lanjut dia, ekosistem di dalam media secara umum bisa menjadi lebih sehat dan nyaman bagi setiap orang. "Agar hoaks dan hate speech tidak menjelma menjadi ekosistem bisnis," kata Wens, dihubungi Republika, Senin (10/2).

Ia menambahkan, pemasang iklan harus peduli dengan konten yang sehat. Ia menegaskan, konten yang sehat berarti merk dagang yang sehat pula. Dengan demikian, kata dia, media atau pembuat konten bisnis akan terdorong untuk memproduksi konten berkualitas.

Wens juga menyinggung soal perlu adanya insentif pajak bagi para publisher atas pendapatan iklan dan konten berbayar. Hal ini perlu dilakukan agar industri media terdorong memproduksi konten berkualitas dan tidak terseret oleh arus ekosistem bisnis yang mendewakan jumlah pengunjung.

"Perlu diatur kesepakatan soal sharing data dari platform kepada publisher atau pengelola media  yang didapatkan oleh platform dari pengunaan konten jurnalistik milik publisher, secara adil dan sama-sama menguntungkan," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement