Jumat 07 Feb 2020 10:26 WIB

Prabowo: Jangan Jadikan Partai Kendaraan untuk Cari Jabatan

Awal pendirian Gerindra sempat mendapat ejekan.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pengarahan pada peringatan HUT ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (6/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pengarahan pada peringatan HUT ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan kepada seluruh kadernya agar tahan terhadap berbagai godaan. Pernyataan itu, terutama untuk seluruh kader partai yang mendapat jabatan publik, baik pejabat eksekutif maupun legislatif.

Prabowo mengingatkan kader untuk setia pada cita-cita partai. Ia meminta agar jangan menjadikan partai sebagai kendaraan politik untuk mencari jabatan. Menurut dia, menjadi kepala daerah dan anggota legislatif sangat baik dan mulia, tetapi tujuannya untuk membangun dan memajukan daerah agar lebih baik.

Baca Juga

"Sebagian kita ada yang masuk eksekutif, semakin saudara mendapatkan wewenang yang besar, maka tanggung jawab makin besar. Saya harap iman, akhlak, dan cinta pada bangsa dan negara terus kuat mengalahkan berbagai godaan," tuturnya saat pidato perayaan Milad ke-12 Partai Gerindra di kantor DPP Gerindra, Kamis (6/2).

Calon presiden pada Pemilu 2019 yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini mengaku perayaan milad dilakukan dengan sederhana. Gerindra merayakan milad dengan syukuran bersama anak-anak yatim. Menhan juga mengklaim, acara syukuran digelar secara dadakan.

Sebab, menurut Prabowo, Indonesia sedang banyak masalah. Selain itu, Prabowo juga menyinggung dirinya dan para kader Gerindra telah menghabiskan dana yang banyak, khususnya setelah pelaksanaan Pemilu 2019.

"Satu tahun pemilu habis-habisan, kalian senyum-senyum, tapi hitung-hitung utang belum dibayar. Sandiaga (Uno) senyumnya kecut dan Pak Hashim (Djojohadikusumo) juga," ujarnya. Namun, perayaan sederhana ini dapat digunakan untuk menilai loyalitas kader terhadap partai.

Prabowo berharap Partai Gerindra bisa menjadi partai yang diperhitungkan. Ia juga berharap Gerindra menjadi partai yang kian matang. "Tapi, percayalah justru kita dapat pelajaran dari nenek moyang kita, semakin dekat ke sasaran, semakin dibutuhkan semangat yang tidak kecil, tapi tambah besar," katanya menegaskan.

photo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Gubernur DKI Jakarta, Anies Basweedan dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat menghadiri HUT ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (6/2).

Perjalanan

Dalam pidatonya, Prabowo mengisahkan perjalanan awal-awal pendirian Gerindra 12 tahun lalu. Ia menceritakan, pada awal berdirinya Gerindra, partai tersebut sering diejek dan tidak diperhitungkan dalam perpolitikan nasional. Prabowo menceritakan, Gerindra didirikan oleh segelintir orang, seperti Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, dan Ahmad Muzani, hampir terlambat mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM.

Menhan melanjutkan ceritanya, ada teman-temannya yang sudah lama berjuang bersama sejak kecil dan orang yang dibesarkannya dengan memberi banyak proyek bantuan, diajaknya mendirikan partai. Orang-orang tersebut, menurut Prabowo, hanya bereaksi tertawa dan menanyakan ulang maksud Prabowo untuk mendirikan partai.

"Reaksi mereka ketawa. Mereka tanya apa? Partai apa itu? Gerindri, Gerindru? Ini demi Allah. Tapi, kami tidak ragu-ragu, tidak berkecil hati, kita diejek, dihina, tapi kita terus berjuang untuk rakyat Indonesia," katanya.

Prabowo juga mengingat ketika mengejar pendaftaran partai politik, di beberapa daerah menghadapi tantangan. Di Jawa Tengah, misalnya, saat itu sedang terjadi banjir sehingga ketika mendaftar harus menggunakan rakit. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), ada kader yang meninggal saat pendaftaran partai.

Sementara, perayaan Milad ke-12 Gerindra dirayakan dengan memberi santunan kepada anak-anak yatim. "Peringatan ulang tahun Partai Gerindra akan melakukan syukuran saja kita memperingati dan bersyukur," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco mengaku bersyukur Partai Gerindra kini menjadi partai yang cukup solid. Selanjutnya, Gerindra akan terus melakukan konsolidasi hingga tingkat bawah untuk persiapan pemilihan yang akan datang.

Hadir saat perayaan di DPP Partai Gerindra, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dan petinggi Gerindra lain, seperti Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kedatangan Anies dalam acara bukan yang pertama kali. "Saya kira Pak Anies sudah beberapa kali datang dalam setiap acara Gerindra," kata Muzani.

Ia juga mengungkapkan terima kasih atas kehadiran Anies dalam HUT Gerindra kali ini. Muzani tak menjelaskan lebih lanjut saat ditanya terkait kemungkinan Anies bakal jadi kader Partai Gerindra. "Tanya dengan Pak Anies," ujarnya. N febrianto adi sucipto/antara ed: agus raharjo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement