REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor dan pergerakan tanah mendominasi bencana yang terjadi di Kota Sukabumi di sepanjang Januari 2020. Hal ini salah satunya terjadi karena tingginya intensitas hujan yang tinggi di awal tahun. "Total bencana yang terjadi di sepanjang Januari sebanyak 93 kejadian," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada wartawan, Rabu (5/2).
Kejadian longsor dan pergerakan mendominasi bencana di Sukabumi dibandingkan dengan yang lain. Rinciannya kebakaran sebanyak 11 kejadian, longsor 33 kejadian, banjir lima, pergerakan tanah 33 kejadia dan bencana lain-lain sebanyak 11 kejadian. Bencana tersebut menyebabkan 50 unit rumah rusak.
Sebanyak 22 rumah rusak berat, 20 rumah rusak sedang, 8 rumah rusak ringan. Selain itu ada sebanyak 24 rumah rusak ringan. Selain itu kata Daeng, sebanyak 150 kepala keluarga (KK) atau 222 jiwa terdampak bencana dan 1 KK yang terdiri atas empat jiwa mengungsi. Di samping itu sebanyak empat orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
Bencana ini juga kata Daeng, merusak sarana umum lainnya seperti saluran air yakni tujuh rusak berat dan tujuh rusak sedang. Kemudian jembatan dua rusak berat dan dua rusak sedang. Sarana lainnya yaitu bangunan sekolah dua rusak sedang.
Menurut Daeng, kejadian bencana ini berdasarkan rekapitulasi bencana dari sejumlah titik yang tersebar di 47 kecamatan. Dimana puluhan bencana ini sudah mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah dan unsur terkait lainnya.
Terakhir bencana banjir melanda Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/2) sore. Dampaknya kejadian ini menyebabkan sarana jalan, persawahan dan rumah milik warga terendam banjir.
Data dari Subag Humas Polres Sukabumi menyebutkan, jalan raya yang terendam banjir yakni di Sagaranten-Cidolog dan Jembatan Cihaur. "Pada Selasa sekira pukul 16.00 WIB di Kampung Cipicung RT 03 RW 01 Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten telah terjadi peristiwa banjir di sekitar jembatan Cihaur Desa Curugluhur,'' ujar Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman, Selasa.
Peristiwa ini akibat luapan sungai Cipicung dan Sungai Cihaur akibat hujan deras yang terjadi pada sore hari. Bencana ini membuat arus lalu lintas Sagaranten-Cidolog untuk sementara terhalang karena ketinggian air mencapai sekitar 70 centimeter.
Selain itu areal persawahan milik warga di sekitar lokasi ikut terendam. Beberapa rumah milik warga juga terendam banjir, di antaranya milik Dudi Dermawan (42 tahun), Een (60), Engkos (60), Dedeh (50), Omah (60), Soma (65), dan Yeni (50). Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Sementara kerugian materil masih dalam pendataan. Aah menerangkan, kejadian banjir pada titik ini rutin terjadi ketika curah hujan tinggi.