REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya mengakibatkan kejadian pohon tumbang di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (3/2). Pohon yang tumbang itu menimpa atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cigorowong.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sejumlah warga dan guru SDN 3 Cigorowong tengah membersihkan sisa pohon yang menimpa atas sekolah itu. Genting sekolah yang berpotensi roboh juga diturunkan agar tak menimpa orang.
Salah satu warga sekitar sekolah itu, Rositi (55 tahun) mengatakan, peristiwa pohon tumbang itu terjadi pada Senin sekira pukul 14.00 WIB. Ketika itu, hujan turun dengan deras. "Tahu-tahu terdengar suara keras, pas dilihat ada pohon roboh menimpa sekolah," kata dia.
Melihat kejadian itu, Rositi menambahkan, warga sekitar langsung melaporkan ke pihak sekolah. Setelah pihak sekolah datang, warga pun langsung melakukan kegiatan gotong-royong untuk membersihkan sekolah.
Ia mengatakan, SDN 3 Cigorowong masih digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, saat kejadian proses KBM sudah selesai. Para siswa dan guru telah pulang ke rumah masing-masing. Alhasil, kejadian itu tak menimbulkan korban."Alhamdulillah sekolah sudah kosong, anak-anak pulang jam 12.30 WIB. Kalau masih ada anak-anak mah, tidak tahu bagaimana," kata dia.
Sementara itu, Operator SDN 3 Cigorowong Aris Riswandi (30) mengatakan, akibat kejadian itu atap dua ruang kelas, yaitu ruang kelas I dan kelas IV, di sekolahnya mengalami kerusakan. Menurut dia, proses KBM untuk para siswa tak mungkin dilakukan dengan kondisi kelas seperti. Namun, proses KBM harus terus dilaksanakan keesokan harinya. "Besok tidak kita liburkan, tapi siswa di dua kelas ini kita gabungkan dulu dengan kelas lainnya," kata dia.
Berdasarkan pantauan, kondisi SDN 3 Cigorowong sudah rusak cukup parah, bahkan sebelum tertimpa pohon tumbang. Dua ruang kelas di sekolah itu ditopang kayu pada bagian dalamnya agar tidak roboh.
Aris mengatakan, kayu-kayu itu dipasang di dalam ruangan kelas secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Pasalnya, belum ada bantuan dari pemerintah untuk membenahi kondisi kelas yang rusak tersebut.
Sementara para siswa masih menggunakan ruangan itu untuk belajar karena tidak ada lagi ruangan kelas yang bisa digunakan. SDN 3 Cigorowong itu juga merupakan sekolah satu-satunya di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong.
Ia mengaku telah berulang kali mengusulkan bantuan. Namun, hingga saat ini perbaikan belum juga terealisasi. "Kita sudah benahi data dapodik, dari rusak ringan ke rusak berat, tapi belum juga diperbaiki. Malah yang diperbaiki sekolah yang masih bagus," kata lelaki yang juga mengajar Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut.
Aris khawatir, jika tak segera diperbaiki, SDN 3 Cigorowong akan roboh. Para siswa dan guru di sekolah itu juga sudah merasa tak tenang jika belajar di dalam ruang kelas. Apalagi, saat ini telah memasuki musim hujan, di mana potensi kejadian bencana semakin bertambah.
Ketika para warga dan guru SDN 3 Cigorowong kerja bakti membersihkan sisa puing pohon yang roboh, terlihat pula anak-anak di sekitar lokasi. Anak-anak yang sudah memakai baju bebas itu tak lain adalah para siswa SDN 3 Cigorowong.
Rangga Nugraha (12), salah satu siswa kelas VI SDN 3 Cigorowong mengaku sedih sekolahnya rusak akibat tertimpa pohon tumbang. Ia berharap, sekolahnya itu dapat segera diperbaiki. "Mau cepat diperbaiki biar kita-kita belajarmya tenang dan nyaman," kata dia.