Senin 03 Feb 2020 00:02 WIB

Gus Sholah Wafat, Wamenag: Indonesia Kehilangan Ulama Besar

Gus Sholah dinilai berpikiran terbuka, demokratis, dan jernih.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nur Aini
Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya KH Salahudin Wahid (Gus Sholah). Bangsa Indonesia dinilai kehilangan seorang ulama besar dan putra terbaik bangsa. 

KH Zainut mengatakan, Gus Sholah adalah sosok yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa. Gus Sholah dinilai adalah tokoh penjaga harmoni kehidupan berbangsa, juga mengayomi semua golongan tanpa memandang suku, ras, agama, dan golongan. 

Baca Juga

"Beliau (Gus Sholah) adalah penjaga Kebhinekaan Indonesia," kata KH Zainut kepada Republika.co.id, Ahad (2/2) malam.

Di mata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, Gus Sholah adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang berpikiran terbuka, demokratis, dan jernih dalam melihat masalah. Sehingga, dalam memberikan solusi selalu mengedepankan pertimbangan yang paling maslahat untuk kepentingan yang lebih besar dan mengesampingkan kepentingan kelompok serta golongan.

Menurutnya, Gus Sholah tidak segan menyampaikan kritik kepada siapa pun jika dianggap salah dan membela siapa pun yang benar meskipun orang lain menganggap salah. Semua itu dilakukan tanpa ada beban karena semua disampaikan beliau dengan penuh keikhlasan.

"Beliau (Gus Sholah) menjadi jembatan yang menghubungkan semua golongan, beliau menjadi jembatan tokoh-tokoh agama, jembatan antara tokoh agama dengan pemerintah dan jembatan antara masyarakat dengan pemerintah," ujarnya.

KH Zainut mengatakan, Gus Sholah bagi kalangan NU menjadi jembatan antara golongan muda dan golongan tua. Sehingga, tidak terjadi kesenjangan generasi di kalangan NU baik pemikiran maupun sikap keagamaannya.

"Tokoh yang teduh, tenang dan penuh dengan kesabaran dan empati kepada sesama itu kini telah meninggalkan kita. Semoga Allah SWT memberikan pahala surga kepadanya. Selamat jalan Gus Sholah guru bangsa yang mulia, pintu surga telah menyambutmu dengan terbuka, Aamiin," kata Wamenag.

Sebelumnya, tokoh NU itu dirawat di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Jakarta. Pada Ahad (2/2) sore sempat dikabarkan dalam keadaan kritis. Kemudian, Gus Sholah dikabarkan wafat sekitar jam 20.59 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement