REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota memeriksa sembilan saksi terkait kasus tewasnya seorang siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Jasad siswi tersebut ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya pada Senin (26/1) lalu.
"Saksi yang diperiksa dari teman korban, pihak sekolah, dan lingkungan sekitar tempat kejadian perkara," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis (30/1).
Ia menuturkan, pemeriksaan saksi itu sebagai upaya kepolisian untuk mengungkap kasus kematian seorang siswi inisial DS (13) yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang usai pulang sekolah. Kepolisian, kata dia, akan melakukan proses penyelidikan secara profesional untuk bisa mengungkap fakta-fakta di lapangan sehingga dapat diketahui penyebab kematiannya.
Selain memeriksa saksi dan barang bukti di lapangan, lanjut dia, kepolisian akan menganalisanya dari hasil autopsi yang sampai saat ini masih menunggu hasilnya dari tim forensik Polda Jabar. "Hasil autopsi nanti bisa dipastikan meninggal karena tindak pidana atau sesuatu yang lain," katanya.
Sebelumnya, warga sekitar sekolah korban Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan penemuan seorang anak perempuan di gorong-gorong. Warga sebelumnya curiga mencium bau tidak sedap menyengat di sekitar lingkungan sekolah, dan aliran air tersumbat sehingga meluap ke jalan.
Selanjutnya warga memeriksa aliran air dan menemukan korban di dalam gorong-gorong dengan kondisi masih memakai seragam sekolah dan membawa tas.