REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polisi terus menyelidiki penyebab kematian siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan meninggal di gorong-gorong depan sekolahnya. Hingga saat ini, penyebab kematian siswi berinisial DS (13 tahun) belum diketahui.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, kepolisian akan mendatangkan ahli IT untuk memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di SMPN 6 Tasikmalaya.
Sebab, dari pemeriksaan sementara, rekaman CCTV ketika terakhir kali siswi terlihat sudah terhapus otomatis lantaran ruang penyimpanannya telah penuh. "Ya, kita akan datangkan ahli IT forensik untuk periksa CCTV sekolah," kata dia, Jumat (31/1).
Dadang mengatakan, polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus itu. Pasalnya, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan.
Polisi juga menunggu hasil autopsi jenazah. Hasil itu diperkirakan baru dapat diketahui sekira 14-20 hari setelah autopsi dilakukan.
Korban DS terkahir kali dilihat oleh temannya pada Kamis (23/1) sore ketika pulang sekolah. Sementara itu, pihak keluarga menyatakan sejak Kamis DS tak pulang ke rumah ibunya di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Pihak keluarga pun sempat membuat laporan kehilangan orang ke Polsek Mangkubumi pada Jumat (24/1). Namun, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di gorong-gorong depan sekolahnya pada Senin (27/1) sore.