REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum membuat kebijakan melarang warga negara asing (WNA) China datang ke Bandung. Sebab, penyebaran virus corona belum terbukti ada di Indonesia.
"Belum ada larangan WNA China ke Bandung dan belum terbukti penyebaran corona ke Indoensia namun otoritas bandara tetap melakukan pemindaian suhu. Kita berharap aman-aman saja di Indonesia," ujar Kepala Sub Bagian Data Program dan Informasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M Insan Kamil, Selasa (28/1).
Sejauh ini menurutnya wisatawan China yang datang ke Bandung jumlahnya tidak besar. Lima negara teratas atau wisatawan yang sering datang dan berkunjung ke Bandung adalah Malaysia, Singapura, India dan Jepang.
"Wisatawan ke China tidak masuk daftar lima besar dan bukan pasar Kota Bandung. Banyak orang China (di sini) karena bekerja," katanya.
Ia mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan yaitu melakukan pencegahan dengan harus memelihara kebersihan toilet. Selain itu, pemerintah Indonesia sudah menghentikan sementara penerbangan dari Indonesia ke China dan sebaliknya.
"Penyebarannya memang kita perlu waspada. Kita sampaikan kepada beberapa jasa usaha dan asosiasi usaha pariwisata tentang upaya penyebaran virus corona terkait dengan hidup bersih dan sehat. Kita sudah sampaikan meskipun belum secara resmi, kita sampaikan pertama kebersihan toilet kemudian tempat layanannya selalu dijaga," katanya.
Insan menambahkan, Januari ini pihaknya belum mendapatkan data jumlah WNA China yang datang ke Kota Bandung. Terlebih dahulu pihaknya harus berkoordinasi dengan imigrasi Kota Bandung.
GM Angkasa Pura II, Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman menambahkan, pihaknya tidak melakukan penundaan penerbangan ke Singapura. Meski di daerah tersebut diketahui terdapat warga yang terpapar penyebaran virus corona.
"Tidak ada dari pihak bandara menunda penerbangan ke Singapura. Antisipasi pasang thermal scanner," katanya.