REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satu pekan terakhir RSUP Dr Sardjito beberapa menjadi perbincangan lantaran kabar adanya pasien positif virus corona. Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menegaskan, berita itu tidak benar.
Kabar itu banyak beredar di media sosial, terutama Twitter, beberapa hari terakhir. Bahkan, seakan memberikan secara detail informasi pasien yang masuk tersebut, serta meminta masyarakat menghindari RSUP Dr Sardjito.
"Sampai saat ini RSUP Dr Sardjito belum menerima atau merawat satu pasien pun yang terjangkit corona virus. Namun, RSUP Dr Sardjito telah mempersiapkan diri seoptimal mungkin bila ada pasien yang terduga masuk," kata Banu, Selasa (28/1).
Ia menerangkan, yang terjadi pada Senin (27/1) sendiri sebenarnya tentang adanya pasien yang datang untuk melakukan tes kesehatan. Hal itu dilakukan lantaran pasien seempat mengunjungi Hainan, Cina, beberapa hari sebelumnya.
Namun, Banu menegaskan, kedatangan pasien itu sekadar melakukan tes atas kesehatan. Sebab, setelah diperiksa Tim Medis RSUP Dr Sardjito, kondisi pasien tidak mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada corona virus.
Terlebih, selama di Hainan pasien didapat tidak bersinggungan dengan orang-orang yang terkena corona virus. Setelah melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan tanda-tanda corona virus, pasien itu langsung dibolehkan pulang.
"Terkait hal-hal tersebut, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya," ujar Banu.
Ia turut menyarankan kepada masyarakat untuk senantias apola hidup bersih dan sehat. Salah satunya cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub menggunakan antiseptik-antiseptik yang berbasis alkohol.
Selain itu, ketika mendapati diri batuk dan bersih dapat dibiasakan untuk menutup mulut dan hidung dengan sisi lengan atas bagian dalam. Atau, bisa menggunakan tisu dan segera buang tisu ke tempat sampah serta cuci tangan.