Selasa 28 Jan 2020 13:16 WIB

Kesehatan 47 WNA China di Bandung akan Dipantau dan Dicek

Disnaker dan Dinkes Kota Bandung akan mengecek kesehatan WNA China cegah Corona

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Petugas keamanan menggunakan masker di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning, untuk pasien yang terkena virus corona di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung. Disnaker dan Dinkes Kota Bandung akan mengecek kesehatan WNA China cegah Corona. Ilustrasi.
Foto: Abdan Syakura_Republika
Petugas keamanan menggunakan masker di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning, untuk pasien yang terkena virus corona di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung. Disnaker dan Dinkes Kota Bandung akan mengecek kesehatan WNA China cegah Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung akan memantau serta mengecek kesehatan 47 orang warga negara asing (WNA) asal China yang bekerja di Kota Bandung dan sekitarnya. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

"Kami besok akan bergerak ke perusahaan-perusahaan selama tiga hari untuk mengetahui keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tersebut dan akan bergerak dengan Dinas Kesehatan," ujar Kepala Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin, Selasa (28/1).

Baca Juga

Berdasarkan data Disnaker Kota Bandung, 47 WNA asal China bekerja di perusahaan-perusahaan swasta dan ada yang bekerja sebagai guru bahasa dan dosen. Mereka akan dipantau oleh Disnaker Kota Bandung.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip, menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Disnaker untuk memantau tenaga kerja asing asal negara China. Menurutnya, pendataan akan dilakukan dan mengimbau mereka untuk tidak keluar masuk ke negara endemis termasuk ke China.

Rosye mengatakan pihaknya menyiapkan kartu kewaspadaan untuk memantau perkembangan kondisi WNA tersebut. Menurutnya jika kurang dari 14 hari mengalami sakit maka harus segera melapor ke puskesmas.

"Saat ini vaksin Corona belum ada, yang penting kewaspadaan. Pemakaian masker di daerah endemis harus dilakukan dan mengikuti aturan disana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement