Selasa 28 Jan 2020 12:59 WIB

Seorang Bocah di Bandung Meninggal Akibat DBD

Seorang bocah berusia 12 tahun meninggal akibat terserang penyakit DBD

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Seorang bocah berusia 12 tahun meninggal akibat terserang penyakit DBD (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang bocah berusia 12 tahun meninggal akibat terserang penyakit DBD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan seorang bocah berusia 12 tahun meninggal akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Periode Januari 2020, sebanyak 90 kasus DBD telah dilaporkan pihak rumah sakit.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip, mengatakan jumlah kasus pada Januari 2020 sebanyak 90 kasus. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan Januari 2018 yang mencapai 400 kasus. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah menurun sebab rumah sakit di Kota Bandung belum melaporkan data terbaru warga yang terkena DBD.

Baca Juga

"Kita daerah endemis (DBD), hampir setiap bulan ada laporan warga terkena DBD tapi di bulan tertentu seperti di Januari lebih tinggi dibanding bulan biasa. Kami mencatat 90 kasus di Januari rata-rata anak sekolah berusia 4 sampai 14 tahun," ujarnya di acara Bandung Menjawab, Selasa (28/1).

Menurutnya, masih banyaknya warga yang terserang DBD salah satu penyebabnya karena kesadaran terhadap kebersihan masuk rendah. Ia mengatakan nyamuk dengue banyak berkembang biak pada air-air bersih yang menggenang.

"Sudah ada satu orang yang meninggal berusia 12 tahun," katanya. Ia mengingatkan agar masyarakat bisa menjalankan perilaku hidup bersih serta mewaspadai penampungan-penampungan air yang berpotensi berkembangnya nyamuk dengue.

"Nyamuk (DBD) lebih banyak di air bersih, yang ada penampungan air harus diwaspadai seperti dispenser di bawahnya ada penampungan air harusnya dibersihkan seminggu sekali karena nyamuk bisa berkembang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement